Bogor – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono menyampaikan evaluasi hasil operasi ketupat 2021 selama pelaksanaan penyekatan peniadaan mudik sejak 6 Mei. Kakorlantas mengatakan efek sosialisasi peniadaan mudik serta penyekatan menjadi salah satu faktor turunnya angka pemudik.
“Saya sampaikan analisa dan evaluasi selama 8 hari nasional operasi ketupat 2021 ini. Saya sampaikan bahwa operasi ketupat 2021 hari ke 8, volume arus mudik kemarin turun yang menuju Jawa lebih kurang 74 persen, yang menuju Jabar turun 100 persen, menuju Merak turun 45 persen,” kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di Gadog, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/5/2021).
Kakorlantas mengatakan data analisis dari Kementerian Perhubungan sempat memperkirakan 23 juta orang akan mudik. Namun, dari data terakhir yang diterimanya dari Kementerian Perhubungan 1,5 juta orang yang keluar wilayah Jabodetabek.
Kakorlantas mengungkap efektivitas sosialisasi peniadaan mudik pada saat operasi keselamatan 24 April sampai 5 Mei. Selain itu, penyekatan di 381 titik juga dinilai sebagai upaya pencegahan yang sudah berjalan maksimal.
“Ini artinya kesadaran masyarakat sudah bagus dan langkah-langkah tindakan kita untuk melakukan pencegahan baik melalui sosialisasi maupun langkah penyekatan di lapangan sangat efektif untuk kita lakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kakorlantas juga mengungkap jumlah kendaraan yang diputarbalik selama peniadaan mudik. Sebanyak 600 ribu kendaraan diputarbalik karena terindikasi mudik. Sedangkan 600 Travel gelap ditindak tegas.
“Total selama 8 hari kita putarbalikan 600 ribu kendaraan. Travel gelap yang kita tindak tegas ada 600 kendaraan,” pungkasnya.
Diketahui, Korlantas Polri menyiapkan 381 titik penyekatan untuk mendukung kebijakan peniadaan mudik pada 6-17 Mei 2021. Kini Korlantas Polri fokus pada pengamanan arus Balik lebaran 2021.