Bekasi – Banjir yang melanda Kota Bekasi telah memicu respons cepat dari Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri yang menurunkan sekitar 200 personel untuk membantu proses evakuasi korban banjir.
Kehadiran personel ini merupakan bagian dari aksi penyelamatan dan strategi tanggap darurat banjir yang diperlukan untuk membantu warga terdampak di saat kritis.
“Kami dari Polairud, dari mulai kejadian, sudah menurunkan ada sekitar 200 orang terbagi pada delapan titik,” kata Kepala Korpolairud Baharkam Polri Inspektur Jenderal Polisi Mohammad Yassin Kosasih.
Dari pengamatan udara yang dilakukan, Yassin menyebut bahwa wilayah Babelan mendapatkan perhatian khusus mengingat situasinya yang terpantau terdampak banjir paling parah.
“Kami pantau situasi saat ini, yaitu di daerah Pondok Ungu itu terpantau cukup parah sekali dan di sana terlihat personel kurang sehingga daerah Kecamatan Babelan ini nanti akan menjadi prioritas kita untuk mengerahkan personel dan peralatan karena terlihat rumah-rumah masih banyak yg terendam,” tambah Yassin menggambarkan keparahan situasi.
Upaya evakuasi didukung dengan peralatan yang adecvat, termasuk perahu karet dan baju pelampung, yang disiapkan oleh Korpolairud untuk memastikan keselamatan warga terdampak banjir.
Sementara itu, Polri telah memulai langkah-langkah mitigasi bencana dengan cepat, sebagai upaya preventif dan respons terhadap dampak banjir. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan upaya yang telah diambil.
“Sejak kemarin, kami melakukan langkah-langkah mitigasi dan antisipasi tindak lanjut, di antaranya mengevakuasi para korban di daerah yang terpapar bencana alam banjir, yang kemudian kita pindahkan ke daerah-daerah yang aman daripada banjir,” ujar Trunoyudo.
Kerjasama instansi terlihat nyata dalam penanganan bencana ini, di mana langkah mitigasi dilaksanakan bersama dengan pemangku kepentingan, seperti Kementerian Sosial. Trunoyudo juga menambahkan bahwa, selain Korpolairud, Polri menggerakkan personel dari satuan-satuan lainnya seperti Korps Brimob, Sabhara, dan Korlantas.
Personel Korps Sabhara ditugaskan untuk melakukan patroli mengawasi rumah-rumah yang ditinggalkan, sementara Korlantas berfokus pada pengaturan lalu lintas untuk mengurai kemacetan yang ditimbulkan oleh banjir.
Proses evakuasi dan pertolongan di Bekasi masih terus berlangsung, khususnya di daerah yang terendam air. Trunoyudo menjamin bahwa pihak Polri akan tetap berkomitmen memberikan asistensi dan bantuan hingga kondisi dipastikan kembali normal.
Banjir besar yang menerjang Kota Bekasi dipicu oleh curah hujan ekstrem yang telah berlangsung sejak Senin, mengakibatkan sungai-sungai meluap dan menggenangi permukiman serta fasilitas umum. Data dari Satgas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mencatat bahwa terdapat tujuh kecamatan yang terdampak banjir, meneguhkan urgensi aksi tanggap darurat dan peran vital Polri dalam penanggulangan bencana ini.