BhayangkaraKita – Polri diapresiasi atas kapabilitas kerja sama antarnegara dalam pemberantasan kejahatan lintas batas, menyusul penangkapan buronan terkenal dari Thailand, Chaowalit Thongduang.
Selama pertemuan di kantor Kementerian Kehakiman Thailand di Bangkok pada Rabu, 5 Juni 2024, Tawee Sodsong, selaku Menteri Kehakiman, memberikan penghargaan resmi atas nama Perdana Menteri Thailand, Srettha Tavisin.
Ini merupakan bentuk penghormatan terhadap upaya gigih Polri dalam penggelandangan Chaowalit Thongduang. Piagam kehormatan itu di terima oleh Kombes Audie S Latuheru, Kepala Bagian Kejahatan Internasional (Jatinter) Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri.
Kombes Audie S Latuheru menekankan bahwa kejayaan operasi ini merupakan buah dari hubungan erat dan kerja sama yang dikembangkan antara institusi penegak hukum Polri dan mitra keamanannya dari Thailand.
Satu harapan yang disematkan bersama estimasi ini yaitu untuk memperkokoh ikatan hubungan bilateral di sektor keamanan dan penegakan hukum kedua negara.
Eksekusi pengejaran Chaowalit Thongduang terlaksana tanpa halangan significant, menampilkan daya siap dan kemampuan profesional dejajaran tim Polri yang terlibat.
Untuk hal ini, Kombes Audie S Latuheru menegaskan bahwa prestasi ini tidak eksklusif untuk Polri, melainkan termasuk hasil kerja keras semua pihak yang terlibat kolaboratif dalam operasi.
Inisiatif ini membuktikan bahtera sinergi antarbangsa dalam pengejaran keadilan internasional sungguh berpotensi mewujudkan dampak mendalam dan berkesinambungan.
Sementara itu, Irjen Krishna Murti, Kepala Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri, mengutarakan kebanggaannya karena penghargaan yang diluncurkan oleh Perdana Menteri Thailand sebagai ganti dari kinerja Polri dalam menangkap buronan berbahaya, Chaowalit Thongduang.
Penjelasan dari Irjen Krishna memberikan gambaran bahwa penghormatan tersebut bukan cuma seremonial, namun sebuah simbol pengakuan atas dedikasi dan tindakan prajurit Polri dalam menjaga keseimbangan keamanan secara internasional dan memperlihatkan basis pentingnya kerjasama lintas negara dalam menegakkan hukum.
Irjen Krishna berterus terang bahwa kesuksesan penangkapan buron kelas dunia seperti Chaowalit tidak akan mungkin terjadi tanpa koordinasi yang optimal di antara penegak hukum global.
Inisiatif kerjasama ini, seperti yang dituturkannya, menjadi faktor esensial dalam mengatasi komplikasi global yang kian rumit. Beliau mengapresiasi hasil ini sebagai contoh yang sebaiknya ditiru oleh negara-negara lain dalam meningkatkan kolaborasi untuk menanggulangi kriminalitas domain lintas negara.
Irjen Krishna juga menjelaskan bahwa pendekatan kehormatan yang diberikan oleh kepala pemerintahan Thailand tidak sekadar untuk memuji, tetapi juga menerangi dan mengukuhkan hubungan reciprocal antara Indonesia dan Thailand, terutama dalam ambit penegakan hukum.