Jakarta – Kasatgas Pangan Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan menyampaikan melalui tayangan di Metro TV pada ‘Stok Pangan Aman Ramadhan dan Lebaran’, Selasa (2/4/2024), bahwa mencukupi kebutuhan pangan nasional dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Berdasarkan pantauan, ada kelangkaan bahan pangan utama seperti beras, minyak goreng, dan bawang putih yang dipengaruhi oleh gangguan cuaca seperti fenomena El Niño dan La Niña yang mengganggu produksi pertanian.
Selain itu, impor menjadi langkah vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama bawang putih dan gula putih. Namun, gangguan pada stok nasional yang kurang adekuat atau distribusi yang terhambat berpotensi mengganggu pasokan makanan.
Dalam menangani isu tersebut, pemerintah tidak tinggal diam. Mereka terus melakukan pengawasan dan menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder, termasuk melakukan pengecekan kondisi di lapangan hingga ke wilayah terpencil.
Baca Juga : Kapolri dan Panglima TNI Berbuka Puasa Bersama Ulama serta Warga Banten di Polda
Kasatgas Pangan Polri juga mencatat adanya tren peningkatan harga pangan akibat perbuatan beberapa pelaku usaha yang merugikan konsumen. Sebagai respons, Satgas Pangan meningkatkan koordinasi dan memberi informasi kepada pengusaha agar dapat berpartisipasi dalam menurunkan harga pangan.
Berbagai pelanggaran ditemukan, di antaranya pencampuran beras yang tidak sesuai standar, pengeluaran stok dari gudang yang tertunda, hingga penggunaan bahan yang tidak higienis.
Kendati demikian, pelaku usaha mendapatkan peringatan, dan tindakan tegas siap dilaksanakan guna memastikan pangan yang tersedia aman untuk masyarakat. Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilitas Pangan I Gusti Ketut Astawa juga turut menjelaskan strategi dalam menstabilkan harga bahan pokok, khususnya beras.
Relaksasi harga beras premium telah dilakukan dengan penurunan yang signifikan, diharapkan ini akan berlanjut seiring dengan panen yang akan berlangsung pada bulan April dan Mei.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan beras, baik medium maupun premium, di ritel modern dengan harga yang terjangkau. Sementara itu, untuk melindungi kepentingan petani, harga pembelian gabah di tingkat petani dipertahankan sehingga mereka dapat berproduksi dengan tenang.
Importasi pangan dijaga sebagai strategi opsional yang terukur, dengan mempertimbangkan kondisi cadangan pangan dan produksi domestik yang berlangsung.
Baca Juga : Satgas Pangan Polri Jelaskan Stok Beras Aman Hingga Akhir 2024
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.
sumber: humas.polri.go.id