Dalam era yang semakin maju ini, tantangan terhadap keamanan nasional menjadi semakin kompleks. Salah satu ancaman yang perlu diperangi dengan serius adalah radikalisme dan terorisme. Indonesia, sebagai negara dengan keragaman budaya dan agama yang tinggi, menjadi rentan terhadap penyebaran paham radikal yang dapat berujung pada aksi teror. Oleh karena itu, upaya berantas radikalisme perlu dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Radikalisme dapat diartikan sebagai sikap atau paham yang ekstrem dalam mendukung atau mengamalkan suatu ideologi atau keyakinan tertentu. Sementara itu, terorisme adalah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok atau individu dengan tujuan menciptakan ketakutan di kalangan masyarakat. Kedua fenomena ini saling terkait dan perlu dihadapi dengan tindakan yang efektif.
Menangani Terorisme melalui Buku “Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia”
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Prof. Dr. Dedi Prasetyo M.Hum, M.Si, M.M, telah membahas dan menganalisis isu radikalisme dan terorisme di Indonesia dalam bukunya yang berjudul “Radikalisme Terorisme dan Deradikalisasi di Indonesia”. Buku ini menjadi saksi upaya keras Polri dan pihak-pihak terkait dalam menangani ancaman terorisme.
Intervensi yang tepat sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran dan perkembangan paham radikalisme. Dalam konteks Indonesia, dengan keragaman masyarakatnya, perbedaan keyakinan dan budaya dapat menjadi latar belakang terbentuknya paham radikal. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan dengan mengembangkan kearifan lokal yang bertentangan dengan ideologi radikal dan terorisme.
As SDM, Prof. Dr. Dedi Prasetyo M.Hum, M.Si, M.M, menekankan bahwa berantas radikalisme membutuhkan kerja sama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Tidak hanya peran pemerintah dan penegak hukum, tetapi juga peran aktif dari tokoh agama, komunitas, pendidik, dan individu. Dengan kerja sama yang solid, upaya berantas radikalisme dapat dilakukan secara lebih efektif.
Menggalang Dukungan Masyarakat Melalui Pendidikan dan Kesadaran
Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam menggalang dukungan masyarakat dalam berantas radikalisme. Pendidikan yang berkualitas dan inklusif dapat membentuk generasi muda yang toleran, kritis, dan memiliki pemahaman yang baik tentang ideologi radikal dan terorisme. Selain itu, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya radikalisme dan terorisme juga perlu dilakukan melalui kampanye dan sosialisasi yang efektif.
Media massa memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang radikalisme dan terorisme. Melalui pemberitaan yang objektif dan berimbang, media dapat membantu mengedukasi masyarakat dan membangun kesadaran tentang bahaya radikalisme. Penting bagi media massa untuk bertanggung jawab dan tidak memberikan ruang bagi propaganda radikal.
Selain pencegahan, program deradikalisasi juga menjadi langkah yang penting dalam upaya berantas radikalisme. Program ini melibatkan rehabilitasi dan reintegrasi bagi mereka yang terlibat dalam paham radikal, serta memberikan pendampingan dan kesempatan bagi mereka untuk kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat. Keberlanjutan program deradikalisasi menjadi kunci keberhasilan dalam menangani masalah radikalisme.
Kontribusi Positif Agama dalam Berantas Radikalisme
Agama, yang seringkali menjadi sasaran eksploitasi oleh kelompok radikal, sebenarnya memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam upaya berantas radikalisme. Agama yang diajarkan dengan benar dan pemahaman yang sehat dapat menjadi pendorong kesatuan, toleransi, dan perdamaian. Penting bagi para pemuka agama untuk mengedepankan nilai-nilai universal cinta, kedamaian, dan persaudaraan.
Berantas radikalisme bukan hanya sekadar upaya menangkal ancaman keamanan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Dengan menekan laju penyebaran paham radikal dan tindakan terorisme, stabilitas dan keamanan dapat tercipta, yang pada gilirannya memberikan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga : Bagaimana Menjadi Istri Polisi? Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dijalani.
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.