No Result
View All Result
Info Bhayangkara
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri
No Result
View All Result
Info Bhayangkara
No Result
View All Result
Home Opini

Setapak Perubahan Polri Presisi, Sebuah Refleksi Sosiologis

Dian Purwanto by Dian Purwanto
16 Juni 2022
in Opini
0
Setapak Perubahan Polri Presisi, Sebuah Refleksi Sosiologis

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di lantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Presiden | Sumber gambar : Antaranews

0
SHARES
1.1k
VIEWS

Ulang tahun kali ini mengangkat tema “SETAPAK PERUBAHAN, Catatan Perubahan Satu Tahun Polri Presisi”.

Usungan tema ini mempunyai dua nilai cita: pertama, cita rasa nilai kesederhanaan: Perhatikan kata ‘setapak’, ya setapak saja, tak muluk-muluk. Dan, kedua cita rasa nilai refleksitifas: perhatikan term ‘catatan perubahan’, bukan sebuah penegasasn keberhasilan yang (sok) hebat, tetapi hanya catatan reflektif.  Tulisan pendek ini distimuli tajuk Ulang Tahun Bhayangkara ke-76  yang sederhana itu namun mengandung kedalaman makna: ajakan berefleksi.

Berbeda dengan usungan tema tahun tahun sebelumnya, perbedaan tema ini bukan sekedar pergegseran semantik tanpa makna agregatif dan zaman.  Tugas ilmu sosial strukturalis  adalah melacak (pola) yang menyertai pergeseran ini. Bandingkan secara berturut turut  tiga tahun kebelakang — atau barangkali bisa ditarik lebih kebelakang lagi – tema tema itu cenderung bercita rasa ‘normatif’ dan mengandung subordinativ konjungsi. Konjungsi subordinatif mengingatkan kita akan tema ala perayaan “tujuhbelasan” yang selalu menggunakan term seperti ‘mendukung’, ‘guna’, ‘untuk’,  ‘dalam rangka’, dan seterusnya.

Berikut tiga tema tahun berturut turut : Tahun 2021, “Transformasi Polri yang Presisi Mendukung Percepatan Penanganan COVID-19 untuk Masyarakat Sehat dan Pemulihan Ekonomi Nasional Menuju Indonesia Maju” ; tahun 2020, “Kamtibmas Kondusif Masyarakat Semakin Produktif”;  Tahun 2019, “Dengan Semangat Promoter Pengabdian Polri Untuk Masyarakat Bangsa Dan Negara”.

Sekali lagi, perhatikan ketegasan perbedaan pada tema tersebut. Tema ulang tahun Bhayangkara ke-76  kali ini  keluar  dari mainstream tema-tema sebelumnya — meminjam terminology penelitian —   yaitu: hanya satu variable! “Setapak Perubahan, Catatan Perubahan Satu Tahun Polri Presisi”.  Apakah ‘pergesaran’ dari yang biasa ini cacat tematik ?

Baca Juga : HUT Bhayangkara Ke-76, Upaya Mempertahankan Prestasi Polri

Nanti dulu!  Tema ulang tahun Bhayangkara ke-76 yang sederhana ini mengajak kita berefleksi tentang hakekat manusia Indonesia yang hidup dari APBN bertajuk Polisi. Tidak ada pakem bahwa satu variable  dimaknai ‘kurang berkualitas’ ketimbang  dua, tiga, dan empat variable.

Tentu, kualitas bukanlah soal jumlah. Bahkan, kesederhanaan kemasan tajuk satu varaiabel bukan sekedar mengandung kedalaman makna tetapi sekaligus  substansinya bisa ditarik seribu maf’ul (obyek).  Satu variable ini mengekspresikan makna bahwa: keberhasilan sebuah perayaan ulang tahun bukanlah pada gebyar dan hingar bingar; tetapi pada khidmat.  Inilah,  jangan-jangan instrumen nilai kesejatian  yang luput dari kita selama ini.

Kita seperti lupa bahwa hingar bingar perayaan dapat melumpuhkan rasa khidmat. Nuansa materialistic dalam lekatan hingar bingar pesta ulang tahun bisa membuat kita bebal. Bebal lantaran tak lagi mampu memahami bahwa peringatan ulang tahun bukanlah celebration, yang kemudian menyedot kerja raksasa birokratik. Bebal, lantaran tidak lagi sensitive atas sejatining manungso,  nilai nilai kesejatian sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat.

Tak gampang melumerkan otot yang telah terbiasa terformat obsesi gebyar sebagai pengukur sebuah peringatan. Padahal, ulang tahun adalah ikhwal menundukan kepala: hening.  Hanya melalui hening  hikmat dapat disapa.

Baca Juga : Jargon Polri Presisi Berhasil Ubah Kultur dan Tumbuhkan Kepercayaan Publik

Hening inilah kosa kata yang hilang sejak manusia mengenal modernitas. Jaman iku owah gingsir, ujar Ki Ageng Suryomentaram. Zaman bergerak dinamis. Tugas kemanusiaan adalah meneguhkan standar moral agar tak turut bergerak bersama geraknya zaman. Di sinilah persoalan kita, era dimana instrumen mengenali ajaran moral turut menyempit. Ruang hening tak lagi mempunyai tempat, sensitifitas moral turut tersumbat.

Hening dalam perayaan memang bukan ruang sosio-psikologis untuk melancarkan lidah mengartikulasi sejumlah konsep mentereng seperti: modernisasi kepolisian, Polmas, collaborative policing, menejeman strtegik, restorative justice, Analisa SWOT, atau Teori Gunung Es dan semacamnya.

Hening adalah muhasabah; soal aktivasi rasa yang mengevaluasi karsa dan karya. Hanya melalui hening manusia polisi sanggup mengasah rasa dan apa yang dirasa sang tuan yang akan dilayani. Term yang amat digemari Prof. Chrisnanda, “Polisi membangun peradaban” pada ghalibnya bukanlah soal urusan otak belahan kiri; ia adalah soal hati dan belahan otak kanan.

Saya paham, penyerang proposisi ini menggunakan peluru modernitas, bahwa modernitas dan profesionalitas membangun jarak dari rasa. Serangan semacam ini kadaluarsa. Mengapa?  Bukan hanya pengetahuan manusia tentang teori (fisika) kuantum yang meruntuhkan (fisika) modern; dalam ilmu sosial meskipun agak terlambat juga merevisi apa yang dimaksud sasaran modernitasnya. Meminjam cara pikir Sosiolog Jerman Ulrich Beck, separuh janji modernitas sebenarnya omong kosong.

Baca Juga : Aksi 21 Mei 2022: Antara Aman Dan Rusuh

Hening bukan hanya sekedar hilang dari belahan otak kanan rata-rata profesi polisi yang mulia, tapi hingar-bingar  selama ini hampir merata di seluruh abdi negara dan masyarakat. Sublim: mana abdi  mana yang diabdi; yang diabdi acap mengabdi pada abdi.

Sejatining polisi adalah sejenis manusia yang mengembalikan ruang hening yang digilas zaman:  menjernihkan keruhnya peran antara abdi dan yang diabdi. Disinilah, dalam kerangka legal-formal maupun legitimatif  profesi polisi perhimpitan dengan panggilan profetik.

Hening itu bapak kebajikan (wisdom) dan kebenaran (truth), beristrikan rasionalitas.  Kita-kita yang beruntung mengecap bangku sekolahan paham bahwa polisi bukanlah soal status tetapi fungsi.

Kepahaman ini mengandung beban moral. Tak perlu adigang adigung kalau kawan kita yang tak berlencana acap bisa lebih fungsional. Beginilah cara kita berefleksi! Dulu, beberapa tahun lalu bersamaan ulang tahun kita ini, sahabat kita KontraS, biasanya turut membeberkan kinerja kita selama setahun berjalan. Kita dibantu mengetahui wajah kita melalui cermin yang dipakai orang lain. Kini, tak lagi, jadi kita memang musti pandai hening berefleksi diri.

Hening adalah PR besar peradaban dan kemanusiaan hari ini. Tajuk Ulang Tahun Bhayangkara Ke-76  yang sederhana ini bagi saya adalah ajakan hening. Bukan perayaan pesta pora yang hingar bingar.

Baca Juga : Berawal dari Majapahit Sejarah Terbentuknya Korps Bhayangkara Polri

Hanya melalui hening manusia yang mendaku polisi sanggup menangkap ruh persoaalan  agregat manusia yang diabdi. Kejahatan memang tak berkurang melalui hening; tetapi tanpa hening mustahil sanggup memahami beda kejahatan dengan kebaikan. Modernitas acap mengaburkan keduanya.

Hening adalah instrumen yang menghubungkan jati diri. Memahami jati diri polisi yang  profetik (sahabat saya lebih suka menggunakan term ‘polisi profesional’) mustahil tanpa ruang hening. Tugas polisi yang otentik pada akhirnya adalah mengembalikan kemanusiaan yang tercabik materialisme. Kejahatan acapkali lahir bukan lantaran karakter jahat sang pelaku; tetapi lantaran marjinalisasi sosial.

Kita paham di luar kepala hal ini melalui sosiolog Robert K. Merton. Tetapi tentu membaca Merton bukan untuk mentoleransi tindak jahat; tetapi untuk mengerti bahwa kejahatan itu kompleks, tak sesederhana dalam narasi regulasi dan referensi yang kelihatan mentereng itu.

Hening ini posisi moral. Ia mengandaikan kepahaman bahwa diri personal bagian dari agregasi sosial yang berundak. Loyalitas diletakan pada agregasi sosial yang berundak itu.  Betapapun kecintaan kita pada agregat profesi, ia harus mengalah dari agregat sosial yang lebih besar, yaitu kebangsaan dan nasionalisme. Jangan khawatir, fomat kebangsan dan nasionalisme tak bakalan bertabrakan dengan nilai-nilai kemanusiaan. Bahwa: menjadi polisi yang professional bisa secara otomatis menjadi pemeluk agama yang sholeh, sekaligus menjadi seorang Pancasilais. Selamat Ulang Tahun Bhayangkara Ke-76.  (SS, Sosiolog)

Penulis : Dr. Sutrisno

 

Tags: HUT Bhayangkara Ke-76Kapolri Jenderal Listyo Sigit PrabowoOpiniPolisiPolri PresisiSetapak perubahanViral
Previous Post

HUT Bhayangkara Ke-76, Upaya Mempertahankan Prestasi Polri

Next Post

Semarak Fun Bike Bhayangkara Perkuat Sinergitas

Next Post
Semarak Fun Bike Bhayangkara Perkuat Sinergitas

Semarak Fun Bike Bhayangkara Perkuat Sinergitas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Robot polisi

Mengapa Robot Humanoid Dibutuhkan untuk Menghadapi Ancaman Kejahatan Modern?

by Dody Frimansyah
4 Juli 2025
0

Di era yang serba cepat ini, ekspektasi publik terhadap layanan keamanan terus meningkat. Masyarakat menginginkan perlindungan 24 jam penuh dari...

penghargaan Nugraha Sakanti kepada Divisi Humas Polri

Presiden Prabowo Anugerahi Penghargaan Nugraha Sakanti ke Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Polri dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

by admin
1 Juli 2025
0

Jakarta - Pada tanggal 1 Juli 2025, upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat,...

Ucapan Selamat Hari Bhayangkara ke-79 dari Anggota DPR RI Nasir Jamil

Nasir Jamil Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79: Profesionalisme dan Transparansi Ditekankan

by Dody Frimansyah
30 Juni 2025
0

Jakarta - Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli, anggota Komisi III DPR RI, M. Nasir Jamil, memberikan apresiasi...

pengabdian polisi di pulau terpencil riau sambut hari bhayangkara

Polres Kampar Bawa Layanan Kesehatan dan Bantuan ke Pulau Terpencil Saat Hari Bhayangkara ke-79

by Geralda Talitha
30 Juni 2025
0

Kampar - Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Sabtu (28/6/2025), Polres Kampar menggelar aksi kemanusiaan di daerah terpencil Pulau Danau...

Festival Colo Sagu sambut Hari Bhayangkara di Papua

Festival Colo Sagu Hari Bhayangkara ke-79 Tingkatkan Potensi Kuliner Sagu Papua di Jayapura

by Dian Purwanto
26 Juni 2025
0

Jayapura - Pantai Wisata Hmansaw di Distrik Jayapura Selatan menjadi lokasi berlangsungnya Festival Colo Sagu selama tiga hari sejak 26...

Bripda Yohanes cabor renang kejuaraan dunia polisi Amerika Serikat

Bripda Yohanes Wakili Indonesia di Renang WPFG 2025 di Amerika

by Siti Mardheatul
25 Juni 2025
0

Di Alabama, Amerika Serikat, ajang World Police & Fire Games (WPFG) 2025 bakal menghadirkan lebih dari 8.500 atlet dari sektor...

Bripda Seri Darmawan raih medali POMDA Aceh 2025

Atlet Polres Bireuen, Bripda Seri Darmawan, Cetak Emas dan Perunggu di POMDA Aceh 2025

by Dian Purwanto
18 Juni 2025
0

Bripda Seri Darmawan raih medali POMDA Aceh 2025Aceh - Lomba lari 100 meter yang digelar dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah...

Bripda Misbahul Munir raih medali perak kejuaraan angkat besi South East Asia Championship 2025

Bripda Misbahul Munir Sukses Raih Medali Perak di SEA Weightlifting Championship 2025

by Dian Purwanto
17 Juni 2025
0

Singapura - Bripda Misbahul Munir, personel Batalyon B Pelopor Satbrimobda Polda Papua, meraih medali perak pada kejuaraan angkat besi South...

Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025

Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025 Dimeriahkan Wisata dan UMKM di Jawa Timur

by Nia Okta
10 Juni 2025
0

TULUNGAGUNG – Antusiasme masyarakat terlihat jelas sejak fajar menyingsing, memadati Desa Notorejo Kecamatan Gondang di Tulungagung untuk menjadi saksi sebuah...

Panen Raya Jagung di Bengkayang

Kesuksesan Panen Raya Jagung di Bengkayang yang Didukung Langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

by Siti Mardheatul
5 Juni 2025
0

Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., bersama sejumlah pejabat tinggi Mabes Polri, tiba di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Selasa...

  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2021 Copyright Bhayangkarakita Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri

© 2021 Copyright Bhayangkarakita Team All Rights Reserved