Jakarta – Kemudahan mengurus administrasi kendaraan bermotor segera terasa lewat terobosan BPKB elektronik (eBPKB) yang diterbitkan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Tidak sekadar mengganti format fisik, inovasi ini menyasar problem lama, yakni lamanya proses mutasi kendaraan, khususnya ketika berpindah daerah.
Kombes Pol Sumardji, Kasubdit BPKB Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas, menjelaskan, digitalisasi menyeluruh ini memangkas birokrasi yang selama ini menyulitkan masyarakat. “Proses mutasi yang dulu berhari-hari atau berminggu-minggu kini dapat dihitung hanya dalam hitungan jam,” ujarnya mengutip kanal YouTube NTMC Korlantas Polri.
Sebelumnya, pengurusan mutasi harus menyertakan beragam dokumen fisik dan fotokopi yang berlapis, menyita waktu dan tenaga. Kini, dengan eBPKB yang terhubung ke arsip digital, syarat administratif cukup dipenuhi secara elektronik. Sumardji menegaskan, “Tidak ada lagi fotokopi yang harus diserahkan,” menepis budaya lama yang menghambat.
Teknologi juga menjawab keluhan masyarakat terkait cek fisik kendaraan yang kerap jadi sumber persoalan, terutama untuk kendaraan tua dan angkutan berat seperti bus dan truk. Tahun 2025, inovasi cek fisik digital akan dioperasikan menggunakan kamera sebagai pengganti metode gesek manual yang kerap menimbulkan protes. “Cukup difoto saja,” kata Sumardji.
Transformasi ini tidak hanya mempercepat pelayanan, tapi juga mengurangi potensi kesalahan dan ketidaknyamanan yang selama ini menjadi ganjalan dalam registrasi kendaraan.
Memang, setiap terobosan membawa tantangannya sendiri, termasuk penyesuaian proses dan mematuhi aturan terkait keamanan data digital. Namun, kemudahan dan kecepatan pelayanan mutasi kendaraan yang ditawarkan eBPKB menunjukkan bahwa birokrasi tidak harus menjadi beban.
Dalam setiap kemajuan teknologi yang diadopsi, nilai utama tetap pada bagaimana masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung tanpa terjebak prosedur rumit. Barangkali, inkarnasi digital ini menjadi cermin bahwa administrasi publik yang lebih manusiawi dan efisien bukanlah sekadar angan-angan.