Jombang, Jawa Timur – Penanaman jagung yang berlangsung di areal Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Ngoro, menandai langkah konkrit Polri dalam mendorong ketahanan pangan nasional. Pada Rabu (6/8/2025), kawasan seluas 2.226,53 hektare yang terdiri atas lahan pesantren dan binaan Polda Jatim dijadikan lahan produktif jagung, dengan potensi panen melebihi 17 ribu ton.
Kehadiran Inspektur Pengawasan Umum Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, yang mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam acara penanaman jagung ini diiringi oleh Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Pasma Royce dan sejumlah pejabat Polda Jatim. Mereka menggarisbawahi pentingnya program yang menjalin sinergi antar pondok pesantren, kelompok tani, dan masyarakat berbasis nilai religius dan komunitas.
Menurut Komjen Dedi, keterlibatan tidak kurang dari 264 pondok pesantren, 264 kelompok tani, dan lebih dari 82 ribu santri adalah wujud nyata kepedulian Polri dalam membangun ekonomi kerakyatan. “Program ini bukan sekadar menanam jagung, tetapi juga menumbuhkan semangat kemandirian ekonomi dengan pesantren sebagai pusat kekuatan pangan,” ucapnya.
Lebih jauh, Komjen Dedi menjelaskan bahwa program ini bersentuhan langsung dengan empat jenis lahan yang mendukung ketahanan pangan, termasuk sawah, perhutanan sosial, lahan produktif masyarakat, dan tanah pesantren. “Polri hadir bersama rakyat, bukan hanya menjaga keamanan tetapi memastikan masa depan ekonomi mereka kuat, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, H. Prabowo Subianto,” tegasnya.
Sebagai bagian dari dukungan kepada masyarakat sekitar, kegiatan ini juga diiringi dengan pasar murah hasil kolaborasi Polri dan Bulog. Tersedia dua ton beras dan 200 liter minyak goreng merk “Minyak Kita” yang dijual dengan harga terjangkau bagi warga.
Di tempat terpisah, Desa Rembun di Kabupaten Malang menjadi lokasi penyerahan bantuan sarana pertanian oleh Komjen Dedi Prasetyo pada hari yang sama. Bantuan yang diserahkan secara simbolis kepada Kelompok Tani Suka Makmur dan Sumber Makmur berupa sebuah traktor crawler, 30 alat penyemprot elektrik, mesin pencacah, serta lima hand traktor dari Pemkab Malang.
Komjen Dedi menegaskan bahwa Polri tidak hanya fokus pada keamanan tetapi juga meningkatkan produktivitas petani demi ketahanan pangan yang dibangun dari desa. Respons positif datang dari Ahmad Soleh (52), warga setempat, yang menyatakan rasa syukur atas bantuan yang mempermudah pekerjaan mereka di ladang.
Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S. menambahkan bahwa bantuan tersebut merupakan bagian dari pendampingan yang dilakukan Polri terhadap para petani mulai masa tanam hingga panen, sehingga petani tidak berjalan sendiri. Dukungan ini juga diperkuat dengan panen raya jagung dari 200 hektare yang dikelola oleh 354 petani Desa Rembun, didukung oleh PT Syngenta Indonesia dan Bulog sebagai mitra distribusi.
“Kolaborasi antara Polri, petani, pemerintah daerah, dan sektor swasta ini menjadi bukti keberhasilan ketahanan pangan yang berkelanjutan,” pungkas AKBP Danang.