Jakarta – “Kegiatan serupa juga sudah dilaksanakan oleh Divisi Humas Polri sejak 2023 lalu dan setiap hari Senin selama 1 tahun,” demikian ungkap Irjen. Pol. Sandi Nugroho saat mengenang intensitas doa dan kegiatan spiritual Bhayangkara dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke-78 yang meriahkan senja negeri ini.
Pada puncak HUT Bhayangkara kali ini, yang jatuh pada Minute (1/7/24), Divisi Humas Polri menyelenggarakan serangkaian kegiatan untuk merenungkan kesetiaan Bhayangkara kepada bangsa, di antaranya adalah ritual Khataman Al-Quran yang dilaksanakan 78 kali, menggambarkan makna aneka usia dari Polri yang genap pada hari ini.
Dengan kerendahan hati dan kesungguhan, Khataman Quran di Hari Bhayangkara, yang dipandu oleh 78 pemberi tafsir yang masing-masing memimpin 78 kali khataman, hendak menggambarkan pengabdian abadi dan keikhlasan. Kegiatan ini dikemas dalam semangat refleksi serta introspeksi yang mendalam, dan dilakukan di dua lokasi, yakni Masjid Darul Quran di Pondok Pesantren Tahfidz Darul Quran, Cipondoh, Tangerang Selatan, serta Masjid Divisi Humas Polri.
“dipimpin oleh 78 ustaz yang diikuti oleh para tahfidz Al-Quran dari lulusan PTIQ dan personel Divisi Humas Polri,” imbuh Kadivhumas Polri, Irjen. Pol. Sandi Nugroho, menjelaskan lebih lanjut.
Selain kegiatan spiritual, refleksi menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara sepenuhnya turut dikumandangkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo. “Sebagaimana pesan bapak presiden, kami berkomitmen untuk menjadi Bhayangkara sejati yang mengabdikan pakai kepada masyarakat bangsa dan negara untuk kemajuan Indonesia,” ungkap Jenderal Sigit dengan tegas.
Tidak lupa, beliau mengingatkan bahwa dinamika kepolisian sangat terbuka terhadap evaluasi dan asupan aspiratif untuk perbaikan. “Kami mengucapkan permohonan maaf apabila dalam pelaksanaan tugas masih banyak terdapat kekurangan dan kami terus berkomitmen untuk membuka ruang kritik saran serta aspirasi dalam rangka evaluasi dan perbaikan organisasi sehingga dapat terus melakukan setapak perubahan demi mewujudkan Polri sesuai harapan,” pungkas Kapolri.
Sementara Presiden Joko Widodo, dalam pidato kebangsaannya, menandaskan peran Polri dalam menjaga keberagaman dan mendinginkan setiap isu perpecahan. “Sehingga ke depan, Polri harus semakin lincah, harus semakin adaptif dan memiliki cara pandangan strategis, harus menjadi cooling system dan perekat kebhinekaan,” kata Presiden Jokowi seraya menambahkan harapannya pada quadrat Polri dalam menyukseskan pilkada.
Dengan semangat keadilan dan integritas, Presiden Jokowi menaruh kepercayaan pada Polri sebagai kunci untuk pilkada yang aman, jujur, dan adil. “Saya minta Polri turut mendukung dan mensukseskan, jaga netralitas, jaga stabilitas dan jaga demokrasi kita agar Pilkada dapat berlangsung aman, jujur dan adil,” tegasnya.
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan manifestasi dari pembaruan, spiritualitas, dan komitmen Polri terhadap negara demokrasi Indonesia. Di tengah gema Khataman Al-Quran dan sumpah kesetiaan, nilai-nilai pengabdian nyata jelma dalam wujud modernisasi dan tindak lanjut aspirasi, mewarnai langkah Polri di masa yang akan datang.
-DP