BhayangkaraKita – Empat pemain Timnas Indonesia U-20 baru-baru ini membuat keputusan mengejutkan dengan memilih untuk sementara waktu meninggalkan dunia sepak bola demi mengikuti pendidikan polisi. Keputusan ini tentu menarik perhatian banyak pihak dan membawa konsekuensi bagi karir sepak bola dan partisipasi mereka di beberapa laga BRI Liga 1 2023/2024. Mari kita telusuri lebih lanjut mengenai pemain-pemain berbakat ini dan alasan mereka memilih jalur talent scouting untuk pendidikan polisi.
Para pemain yang memilih untuk mengikuti pendidikan polisi adalah Frengky Misa, Muhammad Ferrari, Kakang Rudianto, dan Ginanjar Wahyu. Mereka berempat telah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola dan menjadi bagian dari Timnas Indonesia U-20. Namun, kini mereka mengambil keputusan berani dan berbeda untuk mengambil langkah sementara dari lapangan hijau guna mengejar cita-cita mereka di kepolisian.
Menurut informasi yang dirilis melalui akun Instagram @timnasindonesiainfo, keempat pemain tersebut diharuskan absen selama lima bulan dari dunia sepak bola agar dapat fokus mengikuti pendidikan polisi. Keputusan ini tentu bukan keputusan yang mudah, mengingat kegiatan sepak bola memainkan peran sentral dalam kehidupan dan kariernya. Namun, pendidikan dan keinginan untuk berkontribusi dalam masyarakat dengan menjadi bagian dari kepolisian membuat mereka tetap teguh dengan pilihannya.
Keputusan untuk mengikuti pendidikan polisi berarti bahwa keempat pemain ini harus melewatkan beberapa laga penting di BRI Liga 1 2023/2024. Selain itu, mereka juga akan absen dalam ajang-ajang bergengsi seperti Piala AFF U-23, Piala Asia U-23, dan Asian Games 2023 yang diikuti oleh Timnas Indonesia. Meskipun keputusan ini menarik mereka dari sorotan dunia sepak bola untuk sementara waktu, harapan dan dukungan tetap mengiringi langkah mereka dalam mengejar cita-cita di kepolisian.
Respon Pelatih Persija Jakarta
Thomas Doll, pelatih Persija Jakarta, memberikan tanggapannya mengenai keputusan pemainnya, khususnya Muhammad Ferrari, untuk mengikuti pendidikan kepolisian. Menurut Doll, Ferrari sedang mengikuti pelatihan akademi kepolisian dan dia harus absen dari Persija Jakarta. Namun, Doll memastikan bahwa Ferrari masih tetap menjadi bagian dari skuad Persija dan akan kembali setelah menyelesaikan pendidikan polisinya.
Keputusan keempat pemain Timnas Indonesia U-20 untuk mengikuti pendidikan polisi melalui jalur talent scouting adalah langkah berani dan menarik. Mereka mengorbankan sejumlah waktu bermain sepak bola untuk mengejar cita-cita dalam pelayanan publik sebagai bagian dari kepolisian. Meskipun sementara waktu absen dari lapangan hijau, dukungan dari para penggemar sepak bola Indonesia tetap mengalir untuk mereka. Semoga keempat pemain ini dapat berhasil dalam karier mereka sebagai anggota kepolisian dan nantinya bisa kembali bermain sepak bola dengan semangat dan prestasi yang sama.
Baca Juga : Jenis dan Urutan Pangkat Polisi di Indonesia
Pertanyaan Seputar Berita Ini
1. Apa alasan keempat pemain Timnas U-20 memilih pendidikan polisi?
Mereka memilih pendidikan polisi karena ingin berkontribusi dalam pelayanan publik dan menjadi bagian dari kepolisian.
2. Berapa lama mereka harus absen dari sepak bola?
Mereka harus absen selama lima bulan untuk mengikuti pendidikan polisi.
3. Apakah mereka akan kembali bermain sepak bola setelah menyelesaikan pendidikan polisi?
Ya, mereka diharapkan akan kembali bermain sepak bola setelah menyelesaikan pendidikan polisi.
4. Bagaimana respon dari tim dan pelatih mereka terkait keputusan ini?
Tim dan pelatih memberikan dukungan penuh atas keputusan yang diambil oleh para pemain tersebut.
5. Apakah keputusan ini akan berdampak pada karier sepak bola mereka?
Keputusan ini akan membuat mereka absen dari beberapa laga penting dan turnamen, tetapi harapan tetap ada untuk kembali berprestasi setelah pendidikan selesai.
Baca Juga : Dendy Sulistiawan: Dari Anggota Polri Hingga Pemain Andalan Timnas Indonesia
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.