Jakarta –
Terduga teroris berinisial I (34) ditangkap setelah dilumpuhkan aparat Densus 88 Antiteror Polri di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). I, yang mengalami luka tembak, telah dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar.
“Dari penindakan tersebut, Densus 88 menangkap 20 orang teroris, 17 orang diamankan, 1 orang mengalami luka tembakan. (Terduga teroris berinisial) I saat ini dibawa dan dirawat di RS Bhayangkara,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Bareskrim Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (6/1/2021).
Seperti diketahui, anggota Densus 88 Antiteror sempat menembaki beberapa teroris yang melakukan perlawanan saat ditangkap. Hasilnya, dua orang teroris, yaitu Rizaldi dan Sanjai, tewas ditembak.
“Sementara itu, dua orang meninggal dunia karena pada saat penangkapan keduanya melakukan perlawanan dengan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin jenis PCP, atas nama MRS (46) dan SA (23),” terangnya.
“Penangkapan teroris di Kota Makassar. Jadi saya ulangi, penangkapan teroris, bukan terduga teroris,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, aparat gabungan Densus 88 Antiteror Polri dibantu Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar menangkap total 20 orang terduga teroris secara serentak di Makassar hari ini. Khusus untuk Rizaldi dan Sanjai, keduanya disebut terlibat aksi teror pengeboman gereja di Jolo, Filipina.
“Kemudian juga terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo, Filipina, di mana pelaku merupakan kelompok jemaah Vila Mutiara,” jelas Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam.
Diketahui, pada 27 Januari 2019, bom meledak di sebuah gereja di Jolo, Provinsi Sulu, Filipina. Sebanyak 22 orang tewas dalam aksi ini dan ratusan orang cedera. Pengeboman ini sempat mendapat reaksi dari dunia internasional.
(aud/aud)