No Result
View All Result
Info Bhayangkara
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri
No Result
View All Result
Info Bhayangkara
No Result
View All Result
Home Giat Utama

Kapolri Baru dalam Jangkar Pembaruan

admin by admin
20 Januari 2021
in Giat Utama
0
Kapolri Baru dalam Jangkar Pembaruan
0
SHARES
18
VIEWS

Jakarta – Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis. Sejumlah tantangan sudah menghadang bekas ajudan pertama Presiden Jokowi ini. Sebagai ujung tombak penegak hukum, penjaga Kamtibmas dan pemberi asa aman masyarakat, Polri dari waktu ke waktu harus terus bergelut dengan dinamika persoalan kebangsaan untuk menunjukkan profesionalisme.

Polri dituntut melakukan reformasi dalam paradigma, manajemen SDM, kerangka operasionalisasi kerja di lapangan, hingga kemampuan membangun jejaring sosial untuk memaksimalkan fungsi pelayanan publik yang unggul (strive for excellence dan thrive excellence), sebagaimana program kerja Polri periode III (2015-2025).

Dalam konteks itu, Kapolri harus merancang dan merevitalisasi institusi Polri yang kompetitif, dengan service quality yang menakjubkan. Ada dan bertumbuh di tengah keragaman identitas sosial budaya masyarakat, membuat Polri tak mungkin bekerja secara mekanistik semata, Tapi memerlukan suplai nilai-nilai kearifan sosial sebagai energi konstruktif untuk menangani berbagai kompleksitas persoalan masyarakat.

Seperti mencuatnya modus-modus kejahatan baru di dunia maya (penipuan, hoaks dalam bisnis online, hingga politik, pencurian data individu hingga korporasi, penculikan anak, dan lain-lain) perdagangan manusia, penyelundupan narkoba hingga aksi terorisme.

Kultur Progresif

Kapolri dituntut untuk membangun militansi korps institusi Polri yang solid, apalagi dengan situasi di mana Polri senantiasa mendapat ujian yang besar oleh erupsi sosial berupa ancaman radikalisasi dan terorisme. Meskipun kontribusi Polri cukup nyata dan mengundang decak kagum masyarakat terkait dengan penindakan terhadap teroris, namun di sisi lain Polri juga masih dikritik sebagian masyarakat karena dianggap masih lunak dalam menyikapi rangkaian perencanaan teror.

Polri harus lebih serius menginjeksi kultur progresif di dalam institusinya, tidak saja sebagai problem solver tetapi juga sebagai agen yang memproduksi keteladanan dalam mengelola konflik yang tidak mengorbankan kohesivitas bermasyarakat. Misalnya melembagakan prinsip humanisme (humanistic approach) di dalam membangun sistem preventif dan penanganan kriminalitas (crime prevention).

Spirit humanisme adalah wujud dari reformasi culture set Polri dalam memandang masyarakat tidak semata sebagai pelaku aktif kejahatan yang harus “dinegasi”, tetapi merupakan korban dari suatu mekanisme kejahatan sistemik dan struktural, yang harus diurai dan dipulihkan.

Dengan pemahaman seperti itu, tak ayal, nilai-nilai moral, kemanusiaan menjadi sendi utama untuk membangun sikap proaktif Polri di dalam proses pemulihan sosial. Sedangkan cara-cara agresif yang menegasi harkat kemanusiaan seseorang harus diminimalisasi.

Dulu semasa saya masih duduk di bangku SD, polisi bukanlah sosok yang seramah sekarang. Setiap melihat seorang polisi yang mengenakan seragam cokelat apalagi dengan pistol yang terselip di pinggang, selalu yang dibayangkan adalah sosok yang sangar, menakutkan, yang bisa menangkap, memenjarakan atau membunuh penjahat, bahkan orang-orang yang tidak bersalah.

Polisi dalam imajinasi publik adalah “monster” yang menakutkan (sama seperti kenyataan yang terjadi di mana polisi kerap dijadikan momok oleh orangtua untuk menakuti anak-anak yang malas ke sekolah), bukan saja karena pakaiannya, tetapi juga karena sistem politik saat itu yang menjadikan Korps Bhayangkara sebagai instrumen kepentingan penegakan kekuasaan sekaligus stabilitas politik, sehingga antara rezim kekuasaan dan Polri selalu diikat oleh sebuah imajinasi yang intimidatif.

Namun kini, setelah lepas dari TNI, Polri terus berupaya keras menjelmakan dirinya menjadi sosok yang familier dan humble dengan masyarakat. Sentuhan-sentuhan kemanusiaan dengan masyarakat menjadi langgam utama paradigma kerja yang terus ditabuh Polri. Sejalan dengan paradigma modern kepolisian yang lebih berbasis pada upaya caring the people daripada use of force (Satjipto Rahardjo, 2005).

Pendekatan represivitas aparat tak mungkin mampu merekonstruksi suatu kehidupan sosial yang harmonis dan damai, karena hanya akan mengendapkan ketakutan dan lingkaran balas dendam di masyarakat. Tetapi kerja Polri yang menuntun, membimbing atau mengayomi masyarakat adalah strategi mustajab untuk mempromosikan institusi polisi yang humanis dan demokratis.

Menurut Laporan Global Law and Order 2018 yang dirilis lembaga survei Gallup, rakyat Indonesia termasuk di antara orang-orang yang paling aman dari rasa tidak aman dan memiliki kepercayaan terhadap kinerja Kepolisian. Sebesar 69 persen mengatakan mereka memiliki kepercayaan diri terhadap polisi setempat dan 68 persen merasa aman ketika berjalan pulang di malam hari ke tempat mereka tinggal.

Torehan tersebut setidaknya perlahan-lahan telah mereduksi persepsi arkaik rakyat yang selama ini pesimis terhadap profil Kepolisian yang dianggap masih mewakili anekdot sinisme Presiden Gus Dur (kala itu), yang mengatakan: hanya ada tiga polisi yang baik di Indonesia; mereka adalah patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng Iman Santosa.

Tak Sulit

Kini polisi tidak bisa lagi “tidur” dan terus “berkubang” dengan cacian dan sinisme masa lalu di tengah perkembangan informasi dan teknologi yang kian canggih dan eksploratif, di mana masyarakat sendiri yang akan menjadi sumber sekaligus konsumen informasi terutama terkait dengan kinerja Kepolisian. Dengan kata lain, profesionalisme dan literasi isu kejahatan kontekstual-modern menjadi garapan kerja Kepolisian yang harus dikedepankan dari waktu ke waktu.

Apalagi dengan diterapkannya program “Promoter” yaitu polisi yang profesional, modern, dan terpercaya, sehingga menjadikan polisi sebagai mitra dan sahabat masyarakat yang mengedepankan empati, profesionalisme. Seiring dengannya, persoalan kriminal (pencurian, premanisme jalanan), korupsi, konflik sosial, narkoba, pornografi, berkembang biaknya hoax di media sosial, kejahatan cyber ,hingga terorisme menjadi pekerjaan rumah Kepolisian yang kini memiliki 443.193 personel, tersebar di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Polri modern tidak mungkin lagi tumbuh dalam situasi anakronistik, berkutat pada kalkulasi ekonomistik (memberikan pelayanan kepada masyarakat berbasis insentif ekonomi). Upaya untuk mereproduksi “sel-sel baru” yang memberi darah segar pada fundamen institusi dalam mempromosikan nilai dan sikap loyal terhadap keadilan, ketertiban sosial dan keamanan negara kepada masyarakat sehingga akan memperkuat kewibawaan institusi, menjadi keniscayaan.

Butuh waktu tidak singkat untuk merejuvenasi Polri sebagai mercusuar dan sumber transformasi bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Tapi melihat tren profil kepolisian belakangan, dengan inisiasi program-programnya di tengah masyarakat untuk menjawab kebutuhan konkret masyarakat. Ditambah aksi-aksi spontan atau aktivitas pro-humanis –menolong anggota masyarakat yang berkekurangan, rela mengorbankan nyawa, kebersamaan bersama keluarga tercintanya demi memberikan perlindungan penuh kepada masyarakat dan demi tegaknya keselamatan NKRI– rasanya hal tersebut tak sulit diwujudkan.

Nilai-nilai pengabdian dan empati yang kuat oleh Polri terhadap prinsip-prinsip kemanusiaan menjadi modal membangun organisasi profesional pelayan masyarakat sebagai benchmark Polri. Korps Bhayangkara harus terus memperlebar jangkar pembaruan dalam mindset maupun culture set-nya termasuk membangun sistem meritokratis dalam proses seleksi keanggotaan, pembenahan kurikulum dan pengedepanan nilai-nilai kesipilan, demokratis.

Polri juga tidak boleh membiarkan dirinya terjebak dalam konflik kepentingan, termasuk tersubordinasi oleh sikap maupun kebijakan elite politik yang mengorbankan rasa keadilan publik. Semakin banyak lembaga pemantau polisi yang dilahirkan, akan semakin baik untuk mengontrol pelaksanaan tugas dan fungsi Polri sehingga Polri terbebas dari kecenderungan penyalahgunaan kekuasaan.

Umbu TW Pariangu dosen FISIP Universitas Nusa Cendana, Kupang; pernah menjadi Dewan Pakar Polda NTT

Tags: detikNews
Previous Post

Kapolri Naikan Pangkat 32 Anggota yang Berhasil Tangkap Buronan Teroris di Lampung

Next Post

Hadapi Sitkamtibmas, Dansat Brimob Polda Sulsel Cek Personel dan Peralatan

Next Post
Hadapi Sitkamtibmas, Dansat Brimob Polda Sulsel Cek Personel dan Peralatan

Hadapi Sitkamtibmas, Dansat Brimob Polda Sulsel Cek Personel dan Peralatan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Robot polisi

Mengapa Robot Humanoid Dibutuhkan untuk Menghadapi Ancaman Kejahatan Modern?

by Dody Frimansyah
4 Juli 2025
0

Di era yang serba cepat ini, ekspektasi publik terhadap layanan keamanan terus meningkat. Masyarakat menginginkan perlindungan 24 jam penuh dari...

penghargaan Nugraha Sakanti kepada Divisi Humas Polri

Presiden Prabowo Anugerahi Penghargaan Nugraha Sakanti ke Divisi Humas Polri dan Enam Satuan Kerja Polri dalam Peringatan Hari Bhayangkara ke-79

by admin
1 Juli 2025
0

Jakarta - Pada tanggal 1 Juli 2025, upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang berlangsung di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat,...

Ucapan Selamat Hari Bhayangkara ke-79 dari Anggota DPR RI Nasir Jamil

Nasir Jamil Apresiasi Polri di Hari Bhayangkara ke-79: Profesionalisme dan Transparansi Ditekankan

by Dody Frimansyah
30 Juni 2025
0

Jakarta - Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli, anggota Komisi III DPR RI, M. Nasir Jamil, memberikan apresiasi...

pengabdian polisi di pulau terpencil riau sambut hari bhayangkara

Polres Kampar Bawa Layanan Kesehatan dan Bantuan ke Pulau Terpencil Saat Hari Bhayangkara ke-79

by Geralda Talitha
30 Juni 2025
0

Kampar - Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Sabtu (28/6/2025), Polres Kampar menggelar aksi kemanusiaan di daerah terpencil Pulau Danau...

Festival Colo Sagu sambut Hari Bhayangkara di Papua

Festival Colo Sagu Hari Bhayangkara ke-79 Tingkatkan Potensi Kuliner Sagu Papua di Jayapura

by Dian Purwanto
26 Juni 2025
0

Jayapura - Pantai Wisata Hmansaw di Distrik Jayapura Selatan menjadi lokasi berlangsungnya Festival Colo Sagu selama tiga hari sejak 26...

Bripda Yohanes cabor renang kejuaraan dunia polisi Amerika Serikat

Bripda Yohanes Wakili Indonesia di Renang WPFG 2025 di Amerika

by Siti Mardheatul
25 Juni 2025
0

Di Alabama, Amerika Serikat, ajang World Police & Fire Games (WPFG) 2025 bakal menghadirkan lebih dari 8.500 atlet dari sektor...

Bripda Seri Darmawan raih medali POMDA Aceh 2025

Atlet Polres Bireuen, Bripda Seri Darmawan, Cetak Emas dan Perunggu di POMDA Aceh 2025

by Dian Purwanto
18 Juni 2025
0

Bripda Seri Darmawan raih medali POMDA Aceh 2025Aceh - Lomba lari 100 meter yang digelar dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah...

Bripda Misbahul Munir raih medali perak kejuaraan angkat besi South East Asia Championship 2025

Bripda Misbahul Munir Sukses Raih Medali Perak di SEA Weightlifting Championship 2025

by Dian Purwanto
17 Juni 2025
0

Singapura - Bripda Misbahul Munir, personel Batalyon B Pelopor Satbrimobda Polda Papua, meraih medali perak pada kejuaraan angkat besi South...

Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025

Bhayangkara Tulungagung Balloon Festival 2025 Dimeriahkan Wisata dan UMKM di Jawa Timur

by Nia Okta
10 Juni 2025
0

TULUNGAGUNG – Antusiasme masyarakat terlihat jelas sejak fajar menyingsing, memadati Desa Notorejo Kecamatan Gondang di Tulungagung untuk menjadi saksi sebuah...

Panen Raya Jagung di Bengkayang

Kesuksesan Panen Raya Jagung di Bengkayang yang Didukung Langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

by Siti Mardheatul
5 Juni 2025
0

Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., bersama sejumlah pejabat tinggi Mabes Polri, tiba di Pontianak, Kalimantan Barat, pada Selasa...

  • Kebijakan Privasi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Disclaimer

© 2021 Copyright Bhayangkarakita Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Giat Utama
  • Pelayanan
  • Inspirasi
  • Opini
  • Prestasi Polri

© 2021 Copyright Bhayangkarakita Team All Rights Reserved