Tribratanews.polri.go.id – Lamongan. Satgas Pangan Polda Jatim menemukan 15.000 ton gula rafinasi dan 22.000 ton gula kristal di gudang PT Kebun Tebu Mas (KTM), Lamongan. Dugaan sementara puluhan ribu ton gula berbagai jenis sengaja ditimbun untuk meraup keuntungan.
Puluhan ribu ton gula rafinasi serta gula konsumsi ditemukan saat Tim Satgas Pangan Polda Jatim melakukan insepeksi mendadak (Sidak) di lapangan. Sidak dilakukan setelah adanya keluhan dari masyarakat, bahwa di Jawa Timur mengalami kelangkaan gula hingga ancaman bangkrut UKM.
Ketua Satgas Pangan Jatim Kombes Pol Farman didampingi Kasubdit Indagsi Polda Jatim AKBP Suryono mengatakan Temuan ini cukup mengejutkan petugas. Sebab, selama ini PT KTM mengeluh tidak mendapat izin impor bahan baku untuk produksi gula rafinasi.
“Temuan puluhan ribu ton gula konsumsi dan gula rafinasi ini sekaligus menepis isu krisis gula rafinasi di Jawa Timur. Stok gula untuk Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri dipastikan aman,” ujar Ketua Satgas Pangan, Kamis (29/4/2021).
Kombes Pol. Farman mengatakan, pengecekan rutin selalu dilakukan satgas pangan, terutama pada saat Bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri dan hari besar lainnya. Tujuannya yakni mencegah terjadinya gejolak harga secara tidak normal atau kurangnya pasokan pangan yang memicu kenaikan harga.
“Atas temuan ini, kami mendesak pihak PT KTM untuk segera menjual dan mendistribusikan gula agar tidak terjadi kelangkaan,” ujar Kombes Pol. Farman.
Diketahui, beberapa pekan terakhir marak pemberitaan krisis gula rafinasi di Jatim dan diikuti desakan agar PT KTM diberikan ijin impor raw sugar.
Desakan itu antara lain disampaikan Kordinator Forum Asosiasi Pengguna Gula Kristal rafinasi (FAPGKR) Dwiatmoko Setiono di sejumlah media massa.
FAPGKR juga melayangkan surat keluhan dan kebutuhan gula untuk PT KTM ke berbagai instansi/ lembaga pemerintahan. Dalam surat yang dikirim ke Menteri Perindustrian tanggal 15 Maret 2021, Dwiatmoko menulis PT KTM mengalami kesulitan bahan baku, dan banyaknya IKM yang terdampak karena selama ini bergantung pada pasokan gula rafinasi dari PT KTM. Namun, klaim kelangkaan itu dibantah keras oleh Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim.
Dia memastikan tidak ada kelangkaan gula rafinasi di Jatim. Kementerian Perindustrian sudah melakukan pengecekan, bahkan akan memeriksa unit usaha yang mengaku mengalami kelangkaan pasokan gula. Kepastian serupa juga diutarakan Ketua PBNU KH Said Aqil Siraj.