Kapolri Jenderal Polisi menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan fenomena La Nina yang akan terjadi di Indonesia pada November 2025 hingga Februari 2026. Pernyataan ini disampaikan pada Apel Kesiapan Tanggap Darurat Bencana yang berlangsung di Lapangan Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (5/11/2025).
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sekitar 43,8 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim hujan dengan puncak yang diperkirakan berlangsung secara bertahap dari November 2025 hingga Januari 2026. Curah hujan yang meningkat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. BMKG juga memprediksi fenomena La Nina yang termasuk kategori lemah namun perlu diwaspadai karena dapat meningkatkan kerawanan bencana.
Sebagai bagian dari antisipasi tersebut, Kapolri mengeluarkan delapan instruksi utama bagi jajaran Polri:
- Melakukan deteksi dini dan pemetaan wilayah rawan bencana secara berkelanjutan dengan kolaborasi BMKG dan pihak terkait di wilayah masing-masing.
- Menyampaikan informasi dan imbauan kepada masyarakat terkait potensi ancaman bencana demi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
- Memastikan kesiapan personel, sarana, prasarana, termasuk peralatan evakuasi, kendaraan operasional, dan ketersediaan bantuan logistik pendukung agar dapat segera digerakkan.
- Menyelenggarakan simulasi tanggap darurat bencana secara rutin yang meliputi sarana, edukasi, dan pelatihan kesiapsiagaan.
- Mengedepankan respons yang cepat dan tepat mulai dari evakuasi, penyaluran bantuan, trauma healing, hingga pemulihan dan rehabilitasi infrastruktur serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat terdampak melalui kerja sama lintas sektoral.
- Melaksanakan tugas kemanusiaan dengan penuh empati, humanis, dan profesional demi menghadirkan rasa aman dan kenyamanan bagi masyarakat.
- Memastikan seluruh aktivitas penanggulangan bencana mengikuti prosedur sebelum, saat, dan setelah kejadian, serta melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan resiliensi bencana.
- Meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI, BNPB, Basarnas, PMI, BMKG, pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat agar penanggulangan bencana berlangsung terpadu dan tepat sasaran.
Kapolri mengakhiri dengan pesan agar seluruh jajaran melaksanakan tugas dengan semangat, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab sehingga amanah dapat terlaksana dengan baik dan menjadi ladang ibadah.
“Mari kita laksanakan tugas dengan penuh semangat, keikhlasan, dan rasa tanggung jawab, sehingga amanah ini dapat terlaksana dengan baik dan menjadi ladang ibadah bagi kita sekalian,” ucap Kapolri.
Pernyataan dan instruksi ini menunjukkan komitmen Polri dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam yang dipicu musim hujan dan fenomena La Nina, agar risiko dapat diminimalisir dan penanganan bencana dapat berjalan efektif dan efisien.









