SOLO – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Surakarta menyiagakan sebanyak 469 personel gabungan untuk mengamankan prosesi pemakaman SisKS Pakubuwono XIII yang digelar pada Rabu, 5 November 2025, di Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Pengamanan ketat dilakukan sepanjang jalur dari Keraton Kasunanan Surakarta hingga Loji Gandrung dan lanjut ke perbatasan Kota Solo.
Wakil Kapolresta Surakarta, AKBP Sigit, mengungkapkan bahwa Bhabinkamtibmas juga akan membentuk tirai pengamanan sepanjang rute iring-iringan jenazah. Para petugas ini dibekali pengeras suara (toa) untuk mengimbau masyarakat agar tetap tertib dan menjaga suasana kondusif saat keberangkatan jenazah. “Petugas juga kami tempatkan untuk mengantisipasi tindakan tidak bertanggung jawab,” jelas AKBP Sigit, Selasa (4/11/2025).
Pengamanan tersebut melibatkan koordinasi lintas instansi, seperti Dinas Perhubungan Kota Surakarta, Satpol PP, dan unsur TNI agar kelancaran arus lalu lintas serta keamanan selama prosesi terjamin. “Kami dari Polresta Surakarta siap melaksanakan pengamanan dalam rangka pemakaman Raja Solo. Semua unsur kami libatkan agar kegiatan berjalan aman, tertib, dan penuh penghormatan,” pungkasnya.
Prosesi adat pemakaman Pakubuwono XIII berjalan sejak pagi hari di Sasana Prasdya, Keraton Kasunanan Surakarta, dengan lantunan surat Al-Fatihah dan prosesi brobosan. Jenazah diberangkatkan dari Bangsal Magangan menuju Alun-Alun Selatan sebagai simbol perjalanan menuju alam baka, sesuai filosofi tata letak Keraton Solo.
Iring-iringan pun berjalan menggunakan kereta jenazah yang ditarik delapan kuda, disusul oleh tiga kereta lain yang membawa perlengkapan serta prajurit menuju Loji Gandrung sebelum jenazah dibawa ke kompleks makam kerajaan di Imogiri menggunakan ambulans.
Kerabat Keraton, KPH Eddy Wirabhumi, menjelaskan bahwa pemberangkatan jenazah dari Bangsal Magangan ke Alun-Alun Selatan memiliki makna simbolik mendalam, yakni menggambarkan perjalanan manusia dari kehidupan menuju kematian dan akhir hayat. Tata letak keraton merefleksikan perjalanan hidup dari kelahiran sampai meninggal dunia.
Masyarakat diimbau untuk menjaga ketertiban selama prosesi berlangsung dan memberi penghormatan dengan tertib demi menunjukan bahwa Solo merupakan kota yang warganya santun dan disiplin. Polresta Surakarta menempatkan petugas di titik-titik strategis guna memastikan keselamatan dan kelancaran prosesi ini.
Sumber: Laporan wartawan TribunSolo.com Andreas Chris Febrianto dan Ahmad Syarifudin, pernyataan resmi Wakapolresta Surakarta AKBP Sigit.











