MEDAN – Proses pemungutan suara di Sumatera Utara dimulai dengan semangat, meskipun dihadapkan pada ujian alam berupa cuaca buruk yang merundung beberapa wilayah. Banjir yang ditimbulkan oleh hujan lebat di malam hari menjelang hari H telah membawa dampak signifikan terutama di Medan, dengan Pasar Merah Medan Denai dan Jalan Brigjen Katamso menjadi dua di antara lokasi yang terparah terkena banjir.
Dalam suasana yang menantang ini, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terkena dampak banjir terpaksa mengalami gangguan operasi. Hal ini memicu perhatian serta aksi cepat dari pejabat tinggi di wilayah tersebut, termasuk Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.IK., M.H., Penjabat Gubernur Sumut Agus Fatoni, dan Pangdam I/Bukit Barisan Letjen TNI Mochammad Hasan yang turun langsung ke lapangan untuk meninjau dan mengatasi kendala yang muncul.
Mayoritas warga Medan yang direncanakan memberikan suaranya di TPS-TPS yang kini terendam banjir, mendapati kenyataan bahwa pilihan mereka untuk berpartisipasi dalam pemilu tertunda oleh kekuatan alam. Namun, dengan kecepatan tanggapan dari Forkopimda yang dimotori oleh Kapolda Sumut, ditiru peringatan akan adanya solusi cepat. “Kami memastikan bahwa meskipun ada kendala banjir, keselamatan dan hak pilih masyarakat tetap menjadi prioritas utama,” tandas Kombes Pol. Hadi Wahyudi, S.I.K., S.H., Kabid Humas Polda Sumut.
Dengan ada banjir, beberapa TPS terpaksa menjadwalkan ulang pemungutan suara, dan apabila situasi tidak memungkinkan untuk pemungutan suara lanjutan, relokasi TPS ke area yang lebih aman telah menjadi opsi yang diambil. Seiring dengan usaha ini, personel gabungan dari berbagai lembaga telah dikerahkan untuk membantu warga agar tetap bisa mencapai TPS dengan selamat. Kombes Pol. Hadi menambahkan, “Kami juga memastikan situasi keamanan tetap kondusif agar proses pemungutan suara bisa berjalan lancar.”
Penekanan pada kerja sama antar semua pihak dalam menghadapi bencana alam ini menjadi fokus utama. Kapolda dan Forkopimda telah menggerakkan sinergi yang kuat antara petugas kepolisian dan pasukan TNI, yang bertugas di lokasi strategis untuk mendukung evakuasi warga dan keberlanjutan operasional pemilu.
Meskipun pemilu di Sumatera Utara kali ini ditandai dengan hujan deras yang mempengaruhi kondisi beberapa TPS, tak ada keraguan dari pihak penyelenggara bahwa hak demokrasi warga akan terjaga. Kapolda Sumut bersikeras pada penegasan ini dengan menyatakan, “Banjir ini memang menjadi tantangan besar, tetapi kami berkomitmen menjaga agar demokrasi tetap berjalan dengan baik di Sumatera Utara.”