Bali – Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri bersama Kepolisian negara-negara Asia Tenggara melakukan pertemuan di Bali untuk memperkuat strategi pencegahan dan penanganan kejahatan siber.
Dalam kegiatan ini, Kepolisian Korea Selatan (Korsel) atau Korean National Police Agency (KNPA) turut hadir. Polri menjalin kerja sama khusus dengan KNPA karena dianggap memiliki teknologi yang mumpuni dalam menangani kejahatan siber.
Brigjen. Pol. Drs. Yaya Ahmudiarto, Kepala Biro Misi Internasional (Karomisinter), menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama KNPA dan Divhubinter Polri di bidang antisipasi dan penanggulangan kejahatan siber.
Fokus utama kegiatan ini adalah pertukaran informasi antara kepolisian Korsel, Polri, dan kepolisian di kawasan ASEAN. Tujuan utamanya adalah meminimalisasi kejahatan siber yang dapat dimanfaatkan oleh jaringan terorisme, perdagangan orang, dan kejahatan lainnya, seperti narkoba.
“Fokus kami saat ini (pastinya) pertukaran informasi. Jadi sharing info antara kepolisian Korsel dan Polri dan kepolisian di kawasan ASEAN untuk meminimalisasi kejahatan siber yang dimanfaatkan jaringan terorisme dan jaringan perdagangan orang, dan kejahatan lain seperti narkoba,” jelasnya di Kuta, Badung, Bali, Rabu (29/11/23).
Menurut Brigjen. Pol. Drs. Yaya Ahmudiarto, kerja sama antara Kepolisian Indonesia dan Korsel berfokus pada pengamanan kapasitas dan pembagian informasi. Hal ini bertujuan agar penegakan hukum di kedua negara dapat saling melengkapi.
Selain itu, KNPA diakui lebih pesat dalam pengembangan teknologi, terutama setelah membentuk Cyber Safety Bureau atau Divisi Kejahatan Siber sejak tahun 1997.
Hal ini memberikan KNPA kemampuan dan pengalaman yang cukup dalam menanggulangi serangan siber di berbagai sektor, seperti keamanan, bisnis, pemerintahan, perbankan, dan lainnya.
Brigjen. Pol. Drs. Yaya Ahmudiarto menekankan bahwa kerja sama ini memberikan manfaat saling menguntungkan. Polri berharap dapat memperoleh pengetahuan dan teknologi dalam pencegahan kejahatan siber, terutama dalam bidang Cyber Forensics, Cybersecurity, dan Cybercrime.
“Jadi memang ada benefit atau saling menguntungkan. Polri punya kepentingan bisa mengambil ilmu atau alih teknologi dalam pencegahan cyber crime seperti bidang Cyber Forensics, Cybersecurity dan Cybercrime,” tegas Karomisinter.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman para peserta baik secara teori maupun praktik mengenai isu-isu ancaman terhadap dunia maya dan mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan yang lebih fokus pada pencegahan kejahatan siber.
Baca Juga : Kapolri dan Panglima TNI Menandatangani Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2024 di KPU
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.
Sumber : humas.polri.go.id