Kapolri angkat bicara menanggapi tagar #NoViralNoJustice Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan polisi harus menerima opini publik dan memerintahkan jajarannya untuk segera memperbaiki diri.
Kapolri membeberkan hastag yang berisi perbandingan kasus penanganan yang viral dengan kasus yang biasa dilaporkan.
“Saat ini fenomena No Viral No Justice sedang muncul. Jadi kalau tidak viral, hukum tidak jalan. Mereka membuat perbandingan bagaimana kasus yang awalnya viral dibandingkan dengan kasus yang mulai. dengan diberitakan dalam kondisi normal. Yang menjadi viral cenderung cepat hilang”, ungkap Kapolri saat memimpin rapat koordinasi.
Ia meminta rekan-rekannya untuk memperhatikan fenomena ini, khususnya dengan menanggapi hastag #ViralForJustice.Kapolri mengatakan polisi menghargai kritik masyarakat dan akan melakukan penilaian.
“Tentu saja kita harus menerima semua persepsi yang muncul di audiens sebagai bagian dari evaluasi, bagian dari kritik kita dan tentu saja ini adalah saat kita menjadi lebih baik, kita meningkatkan dan kemudian berbuat lebih baik untuk memenuhi orang ekspektasi,” ujarnya. .
Sementara itu, Kompolnas menilai saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengubah budaya kepolisian, khususnya pengabdian masyarakat Poengky Indarti juga melihat perlunya aparat kepolisian dilengkapi kamera untuk pengawasan yang lebih ketat selama bertugas.
Penggunaan kamera yang dipasang pada polisi (bodycam) selama dinas bukanlah hal baru: setidaknya sepuluh negara Amerika Serikat, dari China hingga Singapura menggunakan teknologi ini.
“Di era kemajuan teknologi, kami berharap para anggota dilengkapi dengan kamera body dan kamera dasbor agar dapat terpantau dengan baik,” tutupnya.