Pada Sabtu (4/12/21), Tim Penyidik Bencana (DVI) Mabes Polri berhasil mengidentifikasi 10 korban bencana Awan Panas (APG) Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang. Saat ini, tim masih dalam proses identifikasi 20 korban lainnya yang dikonsentrasikan di RSUD Dr Haryoto Lumajang.
“Dari 30 korban tewas yang kami catat, 10 jenazah sudah teridentifikasi, sedangkan 20 lainnya masih dalam pengawasan,” kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan, Kepala Bagian Penerangan Masyarakat (Kabagpenum) Divisi Humas. dari Kepolisian dalam keterangannya di lantai dua RSUD Dr Haryoto Lumajang, Selasa (12/7/2021).
Dari 10 jenazah yang teridentifikasi atas nama Bawon Triono, alamat Curah Koboan, Luluk Curah Koboan, Yatipak untuk alamat Curah Koboan, Paidi dengan alamat Curah Koboan, Poniem dengan alamat Curah Koboan, Bp Edi Pramono dengan alamat Sumberurip Pronojiwo, Dava dengan alamat Kajar Kuning, alamat Bpk Roni di Sumberuluh, alamat Miss Kanvera Ulisa di Sumberuluh dan alamat Alfan di Sumberwuluh.
Ramadhan meminta masyarakat yang kehilangan keluarga akibat erupsi agar segera melapor ke Posko Ante dan Pos Mortem di Candipuro.
“Kami menghimbau bagi yang kehilangan keluarga segera menyerahkan diri ke Polsek Ante dan Mortem Jatim yang berada di berbagai lokasi pengungsian,” kata Ramadhan.
Untuk jenazah yang sudah diidentifikasi oleh Mabes Polri dan RSUD Dr Haryoto akan langsung dikembalikan ke pihak keluarga, selain kamar jenazah di RSUD Dr Haryoto ada batasan penyimpanan jenazah jika jumlah korban teridentifikasi .
“Polri dan RSUD akan memfasilitasi serah terima ke lokasi pemakaman,” kata Ramadhan.
Kepala Divisi Dokes Polda Jatim Kombes Pol Herwin menjelaskan, proses pemeriksaan jenazah tak dikenal dilakukan setelah jaringan medis dan harta benda.
“Lima jenazah tiba lebih dulu, baik medis maupun tak bergerak, sudah diidentifikasi dan diserahkan langsung ke pihak keluarga, sedangkan yang belum diketahui diperiksa,” pungkasnya.