Polri menegaskan akan terus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) Papua, termasuk perayaan Operasi Hari Kemerdekaan Papua (HUT OPM) pada 1 Desember.
Kombes Ahmad Ramadhan, Kabag Humas Departemen Humas Polri, menyatakan partai politiknya mengutamakan penggunaan metode pendidikan dan sosial untuk menjaga Kamtibmas di Papua.
“Tentunya Polri akan menjaga situasi di Kamtibmas. Upaya yang dilakukan tentunya upaya preemtif dengan melakukan sosialisasi dan kemudian melakukan tindakan preventif,” ujarnya, Selasa (30/11) di Mabes Polri Selatan. Jakarta.
Ia mengatakan, pihaknya berusaha mengedepankan pendekatan kemanusiaan untuk melindungi dan melayani masyarakat.
“Oleh karena itu, upaya-upaya ini mengedepankan upaya edukasi dan sosialisasi. Pada prinsipnya, kita menjaga situasi Kamtibmas aman dan terkendali,” ujarnya.
Sebelumnya, Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Darat (Kassad), mengunjungi Timika di Papua. Dudung mengingatkan tentara yang bertugas di Papua untuk mencintai masyarakat setempat dan tidak pernah menyakiti hati mereka.
“Jangan mau membunuh, kamu harus mencintai rakyat, kamu harus menunjukkan simpati kepada orang Papua. Kamu harus memperlakukan orang Papua dengan baik dan tidak menyakiti hati mereka,” kata Du Dong dalam briefing di 754 di Timika, Papua, Selasa (23/11)./ENK20/3 Mabes Kostrad, Prajurit TNI AD Persit KCK dan Satgas Yonif PR 328/Dirgahayu.
Kedatangan Dudung di Timika merupakan kunjungan pertamanya ke Papua sejak dilantik sebagai Kassad oleh Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17 11 2021) lalu.
Setibanya di Bandara Mozes Kilangin Timika, Direktur Pelaksana Harian BIN Papua Mayjen TNI Napoleon, Komandan Korem 174/Anim Ti Waninggap, dan Brigjen TNI Bangun Nawoko menunggu untuk menyambutnya.
Jenderal Du Dong mengatakan, kunjungan ke Papua khususnya wilayah Timika ini untuk mengunjungi kontingen tempur di Papua, mendengarkan berbagai pendapat prajurit, dan mencari solusi atas kesulitan yang dihadapi prajurit dalam menjalankan tugas tempur. Papua.
Dudung mengatakan, prajurit TNI harus bisa merangkul kelompok bersenjata agar bisa kembali ke pelukan NKRI.
“Satgas tidak harus melawan KKB, tetapi harus merangkul mereka dengan hati yang murni dan tulus, karena mereka adalah saudara kita. Keberhasilan tugas mereka tidak diukur dari perolehan senjata, tetapi bagaimana saudara kita mencapai dan kembali ke NKRI. Lap,” ujarnya.