JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 bersama Tim Brimob Polda Jabar, Polres Majalengka dan Tim Lapas Sentul menemukan bahan peledak berupa TATP (triacetone triperoxide) sebanyak 35 kg pada ketinggian 1450 MDPL (meter dpl) tepatnya di kaki Gunung Ciremai.
“Di tempat yang tersembunyi dan sulit dijangkau di sekitar Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sindangwangi, Majalengka, Jawa Barat,” kata Kabag Penum Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan, Senin (4/10/2021).
Berdasarkan hasil penelusuran, kata Ahmad, ditemukan sejumlah TATP di beberapa tempat terpisah.
Dari pengamanan bom tersebut kami juga menemukan toples berisi 10 kg TATP murni, botol plastik 250 ml berisi gotri (besi bulat kecil), empat Tupperware berisi TATP dan C1 murni dan setengah botol air berisi TATP yang berubah warna.
Selain itu, tim Jibom Brigade Mobil (Brimob) Jabar melakukan pemusnahan bahan peledak di dekat lokasi penemuan.
Dari hasil penghancuran, bahan peledak diketahui masih menghasilkan efek ledakan yang kuat.
TATP 50 gram terbukti hancur di tanah, mengakibatkan lubang dengan diameter sekitar satu meter dengan kedalaman 20 cm.
Ahmad mengatakan, tim Densus 88 melakukan penggeledahan bom di Ciremai setelah mendapat informasi dari mantan tahanan bernama Imam Mulyana.
Imam itu, kata Ahmad, merupakan terduga teroris yang berniat mencelakai Presiden Jokowi saat bersiap menghadiri upacara penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke-IX tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon.
“Sejak penangkapan imam, Densus 88 mengamankan satu koper berisi sangkur, airsoft gun, undangan jihad dan banyak benda mencurigakan lainnya,” katanya.
Menurut hasil penyelidikan pertama kali, imam itu diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat menyita senjata polisi yang mengamankan kedatangan presiden dan melukai Jokowi.