JAKARTA – Polri mengubah nama Operasi Tinombala menjadi Operasi Madago Raya. Operasi Tinombala merupakan satgas yang mengejar daftar pencarian orang (DPO) dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah.
“Operasi Nemangkawi dan Operasi Tinombala 2020 yang sekarang sudah berubah, menjadi sandinya yaitu menjadi Operasi Madago Raya. Ini mohon mulai disosialisasikan, jadi tidak ada lagi Operasi Tinombala, tapi Madago Raya,” ujar Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto dalam Rapim Polri 2021 di Mabes Polri, Rabu (17/2/2021).
Madago Raya sendiri diambil dari bahasa Poso. Secara umum, arti dari ‘Madago Raya’ adalah baik hati dan dekat dengan masyarakat.
Adapun masa tugas Operasi Madago Raya berlangsung sejak 1 Januari 2021 hingga 31 Maret 2021. Biasanya, operasi ini akan terus diperpanjang selama 3 bulan hingga seluruh DPO MIT tertangkap.
Selain itu, irjen Imam menyinggung Operasi Nemangkawi yang harus dikelola dengan baik.
“Kemudian Nemangkawi juga demikian, ini mohon betul-betul dikelola dengan baik. Dalam penyusunan Operasi Nemangkawi tahun yang lalu di akhir tahun, mohon pak intelkam dengan jajaran direktur intel, terutama menyelenggarakan operasi atau mengoptimalkan satgas nusantara untuk mengelola kelompok AMP (Aliansi Mahasiswa Papua),” tuturnya.
“Artinya kelompok mahasiswa yang ada terpetakan kalau nggak salah di 14 wilayah yang ada di republik ini betul-betul mereka dilakukan operasi penggalangan sehingga betul-betul bisa kita lemahkan dukungannya mereka kepada niat-niat yang akan digulirkan di Papua. Terutama tahun ini, agenda yang masih mengemuka yaitu mogok nasional. Itu yang akan berakhirnya di November nanti otonomi khusus tahap pertama yang akan diperpanjang yang mereka sudah membuka rencana kegiatan imbangan di mogok nasional,” sambungnya.