Jakarta – Peluncuran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA Kemala Taruna Bhayangkara (KTB) merupakan langkah nyata pemerintah dalam menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendidik anak-anak paling berbakat di seluruh Indonesia. Demikian ditegaskan Asisten Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Analisa Kebijakan, Dirgayuza Setiawan, saat menghadiri peluncuran di Gedung Utama Mabes Polri, Selasa (28/10).
Dirgayuza menjelaskan, dari 287 juta penduduk Indonesia, setidaknya satu persen memiliki kecerdasan tinggi. Negara memiliki tugas menemukan dan memberikan pendidikan terbaik kepada mereka dengan dukungan penuh. “Presiden menekankan untuk menemukenali mereka di mana pun berada dan memastikan akses pendidikan terbaik,” ujar Dirgayuza.
Perhatian Presiden juga difokuskan pada pembangunan sumber daya manusia unggul sejak usia dini melalui pendekatan lintas sektor dan lembaga. Inisiatif Polri melalui SMA KTB, yang bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) dan Akademi Kader Bangsa (AKB), menjadi contoh kolaborasi efektif antara lembaga negara dan sektor pendidikan nonstruktural.
“Program ini bukti bahwa pembangunan SDM unggul bukan hanya tanggung jawab kementerian, tetapi gerakan nasional bersama,” tambah Dirgayuza.
Ia turut menegaskan bahwa setiap dana dari efisiensi dan pengembalian aset negara diarahkan untuk membangun masa depan bangsa, termasuk memperkuat dana abadi pendidikan seperti LPDP dan mendukung sekolah unggulan seperti SMA KTB. “Kami memastikan tidak ada anak cerdas Indonesia yang tertinggal karena faktor ekonomi,” jelas Dirgayuza.
Sebagai Ketua Dewan Pembina YPKBI, Dirgayuza menggarisbawahi bahwa kolaborasi Polri dan YPKBI sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045. “Ini adalah esensi kebijakan Presiden: mencari, mendidik, dan menumbuhkan kader terbaik bangsa agar mereka kelak menjadi pemimpin, ilmuwan, dan inovator yang mampu membawa Indonesia sejajar dengan negara maju,” pungkasnya.











