Jakarta – Pengembangan sumber daya manusia dalam korps kepolisian telah mengambil langkah strategis dengan menekankan pada rekrutmen anggota polisi melalui jalur santri. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa ini merupakan salah satu program prioritas bagi kepolisian.
“Karena kami ingin punya polisi yang tidak hanya paham tentang ilmu kepolisian, namun juga memiliki kematangan di dalam karakter kesehariannya,” ungkap Jenderal Pol Listyo Sigit pada hari Rabu.
Pilihan untuk mengedepankan jalur santri dalam rekrutmen anggota polisi bukan tanpa alasan. Santri yang mendapatkan pendidikan di pesantren terbiasa dengan disiplin, nilai-nilai agama yang kuat, serta etika sosial yang menjadi pondasi dalam membentuk karakter polisi yang diharapkan.
“Karena dibekali iman dengan yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan godaan semuanya bisa bertahan,” tambah Kapolri, menggarisbawahi pentingnya aspek iman dalam menghadapi berbagai ujian saat bertugas.
Program ini tidak hanya mendukung pembangunan karakter yang kuat dalam institusi kepolisian tapi juga membuka akses yang lebih luas bagi santri untuk turut serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sebagai bagian dari program ini, akademi kepolisian menawarkan berbagai fasilitas rekrutmen santri yang dirancang khusus untuk menyesuaikan dengan latar belakang pendidikan santri.
Dukungan dari organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama (NU) telah menjadi kekuatan tambahan dalam menjalankan program rekrutmen anggota polisi jalur santri. NU, yang memiliki jaringan pesantren luas, telah menjadi salah satu pendorong utama dalam mendorong para santrinya untuk berkarier di kepolisian.
“Terima kasih kami mendapatkan rekrutmen-rekrutmen baru, anggota-anggota Polri baru, yang bisa kami tampilkan di masyarakat menjadi polisi-polisi baik. Terima kasih kepada rekan-rekan NU dan pondok pesantren yang telah mendorong dan menjadi anggota polri,” ucap Kapolri, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat.
Ke depan, sinergi antara pendidikan polisi santri dan kepolisian diharapkan terus berkembang, tidak hanya sebatas dalam proses seleksi anggota polisi santri. Peluang untuk mengintegrasikan nilai-nilai yang diperoleh dari pesantren dengan pendidikan di akademi kepolisian akan membuka jalan bagi lahirnya polisi-polisi baru yang tidak hanya profesional dalam tugasnya namun juga membawa nilai-nilai moral dan ketuhanan yang kuat.