Jakarta – Perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 telah berakhir dengan tertib dan aman. Dalam sebuah upaya menutup rangkaian operasional khusus libur panjang tersebut, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi telah mengumumkan penutupan Posko Pusat Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Peristiwa penutupan ini berlangsung di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, pada hari Senin (6/1/2025) dan dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan.
Berkat kerjasama antarinstitusi yang solid, perjalanan mudik selama Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dinilai berlangsung lancar. Menhub Dudy menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan. “Arahan Presiden untuk memastikan kelancaran kenyamanan perjalanan selama masa Libur Nataru 2024-2025 ini. Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait Kementerian PMK, Kementerian Infrastruktur dari Polri, Kementerian BUMN, Kementerian Komdigi, pemerintah daerah stakeholder lain yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu atas kerjasamanya selama masa nataru 2024-2025 berjalan dengan aman lancar dan selamat,” ucap Dudy.
Statistik menunjukkan adanya efisiensi dalam pergerakan masyarakat pada periode liburan ini. Data yang dirilis oleh operator seluler menandakan terjadi sebanyak 225,86 juta pergerakan nasional selama masa Nataru 2024/2025, yang mencakup rentang waktu dari 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Menhub Dudy mengungkapkan bahwa, “Realisasi orang yang bepergian pada masa Nataru 2024/2025 lebih kecil 14,46% dari hasil survei potensi pergerakan Nataru 2024/2025 yaitu 110,67 juta orang dan turun sebesar 24,92% dari realisasi Nataru tahun 2023/2024 yaitu sebesar 126 juta (orang).”
Selama periode tersebut, keberadaan posko pemantauan transportasi yang berjumlah 833 titik terbukti efektif dalam mengawasi arus pergerakan. Berbagai posko tersebut tersebar di sektor transportasi darat dengan 463 titik, sektor laut 264 titik, udara 56 titik, dan perkeretaapian dengan 50 titik, semuanya telah beroperasi dan sinergi dengan kementerian, lembaga, serta operator transportasi.
Sebagai hasil dari survei berkelanjutan, Menhub Dudy mengidentifikasi faktor yang memengaruhi masyarakat dalam membatalkan rencana perjalanan. “Berdasarkan survey lanjutan, beberapa hal yang menjadi alasan utama sebagian masyarakat membatalkan perjalanannya adalah faktor cuaca, tidak diberikan ijin dari tempat kerja, tidak ada biaya, dan libur Lebaran yang berdekatan jaraknya di bulan Maret,” jelasnya.
Penutupan Posko ini turut dimeriahkan oleh kehadiran Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Kepala Basarnas Kusworo, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aris Syahbudin, Dirops PT Jasa Marga Fitri Wiyanti, serta para stakeholder lainnya yang memberikan dukungan besar terhadap kinerja pengamanan dan efisiensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru.
Penutupan ini menandai penyelesaian operasional angkutan Liburan Natal dan tahun baru yang telah dievaluasi oleh Kemenhub, membuka pintu untuk evaluasi dan perbaikan pada tahun-tahun mendatang, serta memberikan wawasan tentang tantangan operasional yang terjadi. Dengan survei dan statistik yang ada, diharapkan perjalanan mudik pada periode selanjutnya akan menjadi lebih efisien dan nyaman bagi masyarakat.
Baca Juga : Mengapa SIM Hanya Berlaku 5 Tahun? Pahami Dasar Aturan yang Berlaku