Flores Timur – Bantuan kemanusiaan yang dikirimkan oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah tiba di Pelabuhan Ferry Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, dengan KMP Labalekan pada Jumat (15/11).
Seiring dengan deru mesin kapal yang mereda, sembilu kesulitan mulai terbelah dengan tiap kotak bantuan yang diturunkan. Kabidhumas Polda NTT Kombes Pol. Ariasandy memastikan kedatangan bantuan tersebut, seolah menjadi oasis di tengah ujian alam yang membuat gundah.
“Bantuan dari Kapolri terdiri dari 13 jenis barang kebutuhan, di antaranya selimut, sarung, handuk, pakaian dewasa dan anak-anak, pembalut wanita, popok bayi, serta susu bubuk anak, dengan total masing-masing item sebanyak 1.000 buah,” tutur Kabidhumas Polda NTT saat diwawancara, memperjelas isi bantuan yang tentunya layaknya pagar pengaman bagi mereka yang kini tanpa rumah.
Bantuan yang kini sudah berada di darat itu segera terlindas waktu untuk tiba di tangan yang merindukan. Dengan cepat, truk Polri mengambil alih, bersiap menapak jalan menuju pembagian harapan ke enam titik lokasi pengungsian. Setiap lekuk penderitaan berusaha dijembatani, agar segala keperluan para pengungsi dapat terpenuhi dengan cermat.
Kapolri, yang tak sendirian dalam operasi kemanusiaan ini, didampingi oleh sejumlah Pejabat Utama Mabes Polri, bersiap memadukan langkah dalam menyalurkan bantuan secara langsung.
Dari ketinggian, helikopter Polri akan membawa sosok pemimpin tertinggi kepolisian itu mendarat di Desa Kobasoma, Kanada, di mana tangan-tangan yang penuh luka akan menandai serah terima bantuan-bantuan yang menjadi titik terang di tengah gelapnya cobaan.
Kepedulian yang diberikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bukan hanya dalam wujud material. Kehadirannya menjadi penguat jiwa bagi masyarakat Flores Timur yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Kerapkali, hadirnya sosok pemimpin dapat menambah semangat dan moril yang lebih berharga dari segala bantuan.
Sinergi Polri melalui operasi kemanusiaan ini mencerminkan komitmen yang tak tergoyahkan. Sepanjang sejarah, Polri bukan hanya pelindung di tengah maraknya kekacauan, melainkan juga sahabat yang tak pernah lelah mengulurkan tangan saat duka menyapa.