BhayangkaraKita – Jakarta – Satgas Pangan Polri beserta Kementrian Perdagangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog menelusuri jalur distribusi dan stok bahan pokok berupa beras Bulog dan minyak goreng MinyaKita di Sumatera Utara, Papua, Sulawesi Utara dan Kalimantan Utara.
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan mengatakan, berdasarkan penelusuran tim di lapangan, stok beras Bulog dan Minyakita dipastikan tersedia dan aman.
“Beras Bulog dan Minyakita dipastikan tersedia dan aman menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, meski ditemukan adanya keterlambatan dalam pendistribusiannya sehingga harga beras dan minyak goreng lebih tinggi dari HET,” kata Whisnu dalam keterangannya, Selasa (21/2)
Berdasarkan penelusuran tim di lapangan, stok beras Bulog dan MinyaKita dipastikan tersedia dan aman menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, meski ditemukan adanya keterlambatan dalam pendistribusiannya sehingga harga beras dan minyak goreng lebih tinggi dari HET.
Baca Juga : Dukung Ketahanan Pangan! Kapolda Papua Barat Dorong Produksi Padi Lokal Papua Barat
Berikut hasil penelusuan Satgas Pangan Polri dan Tim Gabungan :
Wilayah Kalimantan Utara: Untuk wilayah Kalimantan Utara, tim yang dipimpin Kombes Roland Ronaldy mencatat stok beras premium super sebanyak 17 Ton, beras premium 24 Ton, dan beras medium 210 ton di gudang Bulog Lingkas Ujung, Tarakan, Kalimantan Utara.
Stok beras akan terus bertambah dengan masuknya beras medium dari Sulawesi Selatan sebanyak 250 ton pada 17 Maret 2023. Dan pada pertengahan Maret, akan masuknya beras impor Bulog dari Thailand yang saat ini masih berada di Depo Surabaya.
Untuk stok minyak goreng Minyakita tercatat sebanyak 40 ribu liter yang siap disitribusikan di gudang Bulog Lingkas Ujung. Meski demikian, stok minyak goreng MinyaKita di pasar Tenguyun masih terbatas sehingga harga melonjak menjadi Rp 16.000/liter karena terkendala distribusi. Dalam waktu dekat, akan dilakukan operasi pasar untuk beras dan minyak goreng.
Wilayah Sumatera Utara: Untuk wilayah Sumatera Utara, tim yang dipimpin Kombes Pol. Setyo K. Heriyanto merekomendasikan perlunya pencetakan kemasan beras SPHP 5 kg yang ebih banyak mengingat antusiasme masyarakat cukup tinggi terhadap beras SPHP. Perlu dikaji lebih lanjut proses repacking kemasan 50kg ke 5kg karena dikhawatirkan terjadi loss yang cukup signifikan.
Setiap kios yang menjual beras SPHP wajib memasang spanduk Beras SPHP sesuai ketentuan Perbadan 15/2022. Pengawasan penyaluran Beras SPHP perlu ditingkatkan terutama di downline distributor yang berada di luar kota Medan karena rawan penyimpangan.
Pemerintah perlu mendorong penyaluran DMO minyak goreng oleh para produsen dan mengawasi proses penyalurannya hingga ke tingkat eceran.
Wilayah Papua: Untuk wilayah Papua, tim yang dipimpin Kombes Pol. Setiadi Sulaksono mencatat ketersedian beras CBP di Divre Papua sudah cukup dan harga sesuai harga HET dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Stok minyak goreng di wilayah Papua tidak terjadi kendala karena barang masih mencukupi.
Tim merekomensasikan agar stok minyak goreng untuk rakyat (MinyaKita dan minyak curah) Bulog ditingkatkan statusnya menjadi D1 karena kondisi saat masih di posisi D2 dan masih menerima pasokan dari Makasar. Hal ini perlu dilakukan untuk mempersingkat rantai distribusi dan harga kemungkinan akan lebih murah ke pasaran.
Wilayah Sulawesi Utara: Untuk wilayah Sulawesi Utara, tim yang dipimpin AKP Sarjono mencatat kondisi gudang secara keseluruhan mengalami kekosongan stok beras Bulog dan MinyaKita baik di gudang provinsi maupun di gudang kantor cabang.
Harga beras diperkirakan akan mengalami kenaikan jika tidak dilakukan pendistribusian dalam waktu dekat. Berdasarkan informasi dari kepala bagian pengadaan Perum Bulog telah dilakukan pemesanan ke Gudang Makassar dan tinggal menunggu pengiriman.
Baca Juga : Polda Sumut Panen Jagung dan Cabai Merah Upaya Jaga Ketahanan Pangan
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.