Bhayangkara Kita – Jakarta – Polri terus melakukan pemetaan kerawanan dalam penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Di sisi lain, dengan menggandeng stakeholder terkait, upaya pencegahan polarisasi Pemilu 2024 terus dilakukan.
Salah satu upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan menggelar dialog publik dengan tema “Menampik Berita Bohong, Ujaran Kebencian, Polintik Identitas, Polarisasi Politik, Dan Sara Pada Pemilu 2024”.
Dialog publik tersebut menghadirkan Hasyim Asy’ari selaku Ketua KPU RI, Rahmat Bagia selaku Ketua Bawaslu RI, Brigien. Pol. Gatot Repli Handoko selaku Kepala Biro Multimedia Polri, Devie Rahmawati selaku Dosen Hubungan Masyarakat Vokasi UI, dan Ninik Rahayu selaku Ketua Dewan Pers.
Baca Juga : Sosok Inspirasi! 154 Personel Polri Dapat Pengargaan Setelah Ungkap Sabu 1,2 Ton
“Kegiatan ini dapat memberikan gambaran yang jelas terkait potensi dan antisipasi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu 2024, pengawasan penyelenggaraan pemilu dalam konteks politik identitas, polarisasi politik dan isu sara, memetakan strategi kontra wacana berita bohong dan ujaran kebencian terkait pemilu dan memaparkan langkah-langkah mitigasi Polri terhadap narasi kontraproduktif diruang siber jelang Pemilu 2024,” ungkap Kadiv Humas Polri, Irjen. Pol. Dedi Prasetyo, dikutip dari humas.polri.go.id , Kamis (26/1).
Dedi menuturkan, perlu komitmen dari seluruh elemen bangsa, terutama para penyelenggara pemilu 2024 agar kehidupan demokrasi semakin matang dan berkualitas. Sehingga, melahirkan pemerintahan yang memiliki legitimasi kuat.
“Dari FGD ini juga dapat memberikan pemahaman mengenai praktik politik identitas, polarisasi politik dan SARA dalam konteks pengawasan penyelenggaraan pemilu,” tutupnya.
Baca Juga : Lima Ketegori Polisi Dalam Hoegeng Awards 2023
Dapatkan informasi terupdate berita dari Korps Bhayangkara. Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media lainya.