Belum sepekan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua berlangsung, 4 anggota Polri atlet yudo berhasil merebut medali emas. Tentu masih ada kemungkinan bertambah. Bagaimana prestasi anggota Polri di berbagai ajang kompetisi olahraga dari waktu ke waktu? Apa manfaat olahraga prestasi dalam mendukung tugas kepolisian ?
Jakarta – (05/10/2021). Ini dia peraih emas PON XX tahun 2021: Pada nomor seni putri Bripda Feronika Melaneysa Rumbewas sebagai uke berpasangan dengan Bripda Devita Lince Marisen Obinaru yang bertindak sebagai tori. Sementara pada nomor seni putra, bertindak sebagai uke yakni Bripda Yewi Agus Sujad Minto berpasangan dengan Bripda Wairifer Bukwab sebagai tori.
Bukwab dan Agus berhasil mengalahkan atlet asal Jawa Timur dan Jawa Barat dengan skor tertinggi 408,5 di Venue Cabor Judo Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (2/10/2021). “Saya terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kedua orangtua saya beserta Ketua Judo Pengprov Papua yang sudah mendukung kami sampai PON sehingga kami bisa juara satu,” terang Bukwab, pria kelahiran Jayapura, 20 Februari 1999 tersebut. “Terlebih kepada masyarakat Papua yang sudah mendukung kami secara langsung atau tidak langsung dalam doa,” sambungnya.
Bukwab pun bersyukur atas perolehan medali emas untuk Papua, walaupun baru pertama kali tampil di arena bergengsi tersebut. “Kami datang dari Jayapura. Saya sebelumnya di silat, lalu saya tertarik dengan judo karena ingin membuat hal yang baru,” ujarnya. “Pertama kali ikut PON, bisa sumbang emas untuk Papua. Mudah-mudahan judo bisa berkembang lagi di Papua,” katanya lagi.
Sementara itu, Bripda Agus Sujad Minto, kelahiran Jayapura, 2 Agustus 1997 ini adalah warga Papua berdarah campuran Jawa dan Papua. Dia sangat bersyukur atas capaian emas menjadi sebuah kebanggaan karena bisa membahagiakan orang tua dan instansi tempatnya mengabdi. “Tujuan saya ikut judo sebenarnya karena saya ingin jalan-jalan ke seluruh Indonesia dan sudah tercapai. Rasanya luar biasa dapat emas di PON,” beber Agus.
Masih kata Agus, dalam Nage No Kata tingkat kesulitan ada pada fokus dan teknik, karena gerakan harus sesuai waktu jika tidak pas maka teknik pun akan salah. “Kami satu angkatan, bertemu sebelum masuk Polri. Kami tes sama-sama dan akhirnya pendidikan juga sama,” ucapnya.
“Semoga kami bisa memotivasi teman-teman lain. Intinya, jika mau berusaha dan berjuang pasti bisa. Torang bisa,” tandasnya.
Berbagai Ajang Kompetisi
PON XX bukanlah ajang kejuaraan olahraga pertama yang didominasi oleh atlet sekaligus anggota Polri. Tak banyak orang tahu, 14 dari 938 atlet Indonesia yang berlaga di Asian Games 2018 pada Agustus-September lalu merupakan anggota Polri. Mereka yang telah berjuang mengharumkan nama bangsa itu mendapatkan apresiasi dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian saat itu.
“Sebanyak 14 anggota Polri diberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia. Polri berterima kasih kepada kalian yang telah mengharumkan nama bangsa, negara dan nama Polri,” kata Tito di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta.
Pada perhelatan Asian Games 2018, dua anggota Polri meraih medali perunggu. Mereka yakni, Bripda Akyko Michele Kapito dan Bripda Andi Trisandi Saputra S, yang bermain di cabang olahraga sepak takraw. Atas prestasi tersebut, Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa.
Adapun 12 atlet lainnya diberikan pin emas sebagai tanda penghargaan Polri terhadap kontribusi mereka. Berikut daftar para atlet yang juga anggota Korps Bhayangkara tersebut: AKBP Barry Agustini Said (atlet menembak), Aipda Iwan Setiawan (menembak), Aipda Anang Yulianto (menembak), Bripda Deny Pratama (air pistol), Ipda Amalia Fajrina Nabila (voli putri), Bripda Rivan Nurmulki (voli putra), Bripda Arsela Nuari (voli putri).
Berikutnya penghargaan pin emas juga diberikan kepada Bripda Rendy F Tamamilang (voli putra), Bripda Yuda M Putra (voli putra), Brigadir Dea Feronica (voli putri), Bripda Putu Gede Juni Antara (sepak bola), Bripda M Hargianto (sepak bola), Bripda Akyko Michele Kapito (sepak takraw/perunggu) dan Bripda Andi Trisandi Saputra S. (sepak takraw/perunggu).
Prestasi di SEA Games 2019
Selepas SEA Games 2019 lalu, penghargaan juga diberikan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis kepada 21 anggota Polri berprestasi dalam bidang olahraga tingkat internasional di Filipina beberapa waktu lalu tersebut. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kapolri Idham di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta.
Idham menegaskan, prestasi harus menjadi parameter teratas dalam menaikan jabatan para anggota Polri. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari adanya permainan dengan atasan. Lebih lanjut, Idham juga meminta kepada seluruh anggota Polri untuk benar-benar mengedepankan prestasi dan tidak main belakang. Salah satu anggota yang mendapat penghargaan adalah Briptu Sani Rizky Fauzy yang mendapat piagam penghargaan dan pin emas Kapolri.
Sani Rizky yang berada di satuan Korbrimob Polri menjadi salah satu sosok penting yang membawa Timnas Sepakbola Indonesia U-23 melaju hingga partai final. Sayang, Tim Merah Putih harus puas dengan raihan medali perak usai takluk 0-3 dari Vietnam.
“Kegiatan pagi ini untuk memberikan bukti bahwa proses itu tidak akan mengkhianati hasil,” tegas Idham. “Siapa saja anggota polri yang berprestasi, saya berharap SDM betul-betul bisa mendata dan organisasi polri harus beri perhatian kepada mereka yang betul-betul berprestasi,” lanjutnya. “Itu parameternya harus paling di atas (prestasinya), bukannya kasak-kusuk, bukan yang menghadap-hadap, baru dikasih jabatan,” sambungnya.
Mengutip laman INews.id, berikut 21 personel yang mendapat penghargaan karena berprestasi pada SEA Games 2019. Berikut ini rinciannya
.
Piagam Penghargaan Kapolri
Piagam Penghargaan Kapolri ini diberikan kepada AKBP Nanang Masbudi, Akpol Lemdiklat Polri, ofisial bola voli SEA Games 2019, AKP Ernita Pongki, Sepolwan Lemdiklat Polri, medali SEA Games 2019, AKP Priyo Santoso, Polda Jatim, medali SEA Games 2019, AKBP Yoyok Subagiono, STIK Lemdiklat Polri, ketua bidang venue judo SEA Games 2019, AKBP Kasto Subekti, Polda Metro Jaya, wasit judo SEA Games 2019, AKP Panijo, Polda Kaltim, pendamping atlet SEA Games 2019, Bripda Tebing Hutapea, SSDM Polri, atlet karate SEA Games 2019, Aiptu Iwan Setiawan, Korbrimob Polri, atlet menembak SEA Games 2019, Brigpol Amelia Noer Liyami, Polda Jabar, atlet anggar SEA Games 2019.
Kenaikan Pangkat Luar Biasa
Selanjutnya, adalah anggota Polri yang beroleh kenaikan pangkat luar biasa karena prestasinya antara lain diberikan kepada Bripda Rivan Nurmulki, Polda Jatim, atlet bola voli dengan medali emas SEA Games 2019, Ipda Nizar Julfikar, Bareskrim Polri, medali SEA Games 2019, Bripda Rendi F Tamamilang, Polda Jatim, medali SEA Games 2019, Bripda Yuda M Putra, Polda Jatim, medali SEA Games 2019, Bripda Denri Maulidzar Algiffari, Polda Jabar, medali SEA Games 2019.
Pin Emas Kapolri
Sementara itu, penghargaan istimewa berupa Pin Emas Kapolri juga diberikan kepada Briptu Akyko Michele Kapito, atlet sepak Takraw medali emas SEA Games 2019, Briptu Andi Try Sandi, Polda Sulsel, atlet sepak takraw medali perak SEA Games 2019, piagam penghargaan dan pin emas Kapolri, Bripka Nur Qadri Yanti, Polda Sulsel, medali SEA Games 2019, piagam penghargaan dan pin emas Kapolri, Bripda Evana Rahmawati, Polda Jateng, medali SEA Games 2019, Briptu Sani Rizky Fauzy, Korbrimob Polri, atlet sepak bola medali perak SEA Games 2019, selain pin emas Kapolri ia juga mendapat piagam penghargaan.
Pin Perak Kapolri
Adapun Ipda Amalia Fajrina Nabila, Divkum Polri, atlet bola voli medali perunggu SEA Games 2019 dan Bripda Arsela Nuari, Pusdokes Polri, medali SEA Games 2019, beroleh piagam penghargaan dan pin perak Kapolri,
Kreatif Di luar Fungsi Kepolisian
Kreatifitas dan prestasi anggota Polri di luar fungsi kepolisian agaknya memang terus dipacu oleh segenap pimpinan Polri. Bisa di olah raga maupun aktivitas lainnya. Tahun 2020 lalu umpamanya, Kapolda NTB Irjen Pol Moh Iqbal memberikan penghargaan kepada 9 orang polisi favorit periode Agustus dan September 2020.
Adapun penghargaan ini diberikan bagi para Polisi dengan terobosan kreatif di luar fungsi Kepolisian. Kasubnit I Regident Polresta Mataram Ipda I Komang Wahyu Purbaya Sari menjadi salah satu Polisi yang menerima penghargaan dan lolos bersaing dengan ribuan personel Kepolisian lainnya.
“Jelas perasaan saya bangga. Karena ini tidak mudah dan penuh perjuangan. Mendapat apresiasi dari pimpinan itu tentu bangga,” ungkapnya dalam keterangan tertulisnya. Penghargaan ini Komang dapatkan berkat terobosannya membentuk klub olahraga. Sebagai atlet pencak silat nasional, ia melatih anggota Polri yang hendak sekolah perwira, serta para perwira Polisi yang akan mengikuti Sespim. “Itu semua yang saya latih terbukti meningkat fisiknya,” ujarnya.
Komang menjelaskan klub olahraga yang ia bentuk diberi nama Darere. Adapun nama Darere merupakan nama pelatih Komang, yang sukses membawa dirinya hingga menjadi juara.
“Saya ingin mengharumkan nama beliau juga saya pakai namanya. Dia juga yang membuat saya juara,” katanya.
Bukan hanya pencak silat, Komang juga melatih balap sepeda dan balap motor. Selama menjadi pelatih, mantan komandan pleton (Danton) I Kompi 2 Dalmas Polda NTB itu mengaku fokus untuk membentuk fisik asuhannya.
“Saya fokusnya untuk meningkatkan fisik sebenarnya,” paparnya. Komang mengaku sejak kecil ia telah berlatih silat hingga akhirnya ia mendapatkan berbagai prestasi mulai dari tingkat lokal hingga internasional. Adapun beberapa prestasi Komang di antaranya Medali Emas Grand Final Sirkuit Panasonic Gobel 2016, Medali Emas PON Tahun 2018, Medali Perak World Championship 2010, Medali Emas Asian Martial Art Thailand 2019, dan Medali Emas Sea Games di Vientiane, Laos 2019.
“Saya berlatih silat dari kecil. Iya harus susah payah dulu sebelum berhasil,” tuturnya. Komang menjelaskan dari sederet prestasi yang diraihnya menjadi kampiun dan meraih emas di Sea Games di Vientiane salah satu yang paling membanggakannya. Pasalnya, prestasi itu tidak diraih dengan mudah karena salah satu rekannya mengalami patah kaki. Selain itu, medali emas itu adalah satu-satu yang diraih Indonesia dari kategori tanding. “Itu membanggakan waktu meraih medali emas Sea Games di Laos Tahun 2019,” katanya.
Ke depan, Komang mengatakan akan terus berkarya untuk membanggakan institusi kepolisian dan siap untuk melatih lebih giat lagi. “Saya akan terus berupaya untuk membanggakan institusi kepolisian,” pungkasnya.
Beladiri dan Kepolisian
Olah raga khususnya beladiri agaknya sangat dekat dan tidak bisa dipisahkan dari tugas kepolisian. Maka tak heran, prestasi atlet dari polisi yang berkiprah di berbagai ajang olahraga nasional dan internasional sangat menonjol. Ya karena beladiri merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki setiap anggota Polri dalam melaksanakan tugasnya.
Seperti yang rutin dilakukan oleh personel Polres Kutai Barat berupa latihan beladiri Polri. Latihan dilaksanakan di lapangan Apel Mapolres Kutai Barat dan sebagai instruktur beladiri yaitu Aiptu Rudi, S.Sos., M.A.P. (Ps. Paurbankum/Rapkum Subbaghukum Bag Sumda Polres Kubar).
Personel Polres Kubar terus melatih kemampuan beladiri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan individu. Sebagai pendukung dalam pelaksanaan tugas, kemampuan beladiri sangat penting untuk dimiliki para anggota Polri. Dalam kurun waktu tertentu, seusai pelaksanaan apel pagi, ratusan personel Polres Kubar mengikuti latihan beladiri polri.
Beladiri Polri merupakan perpaduan berbagai bela diri seperti silat, Judo, Taekwondo, Jiu Jitsu dan aliran bela diri lainnya sesuai dengan kebutuhan anggota Polri. Selain tangan kosong, mereka juga dibekali dengan tongkat, dan borgol. Penguasaan jurus beladiri tersebut menjadi hal yang diwajibkan bagi anggota polisi dimanapun posisinya ditugaskan.
Kegiatan rutin kita lakukan untuk menjaga imunitas tubuh dan kebugaran jasmani. Terutama ditengah pandemi Covid-19 ini.
Selain beladiri Polri, Polres Kubar juga rutin mengadakan senam AW S3 untuk kesehatan jasmani dan rohani yang prima.
Ditengah pandemi virus corona ini, Polri sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan masyarakat harus tetap sehat sehingga optimal dalam bekerja.
Latihan bela diri tersebut dilakukan secara rutin seminggu tiga kali oleh pelatih khusus yang telah ditunjuk dan memiliki lisensi. Dengan bekal bela diri yang dimiliki, ada unsur kepercayaan diri yang dibangun kepada setiap anggota polisi ketika harus berhadapan dengan para pelaku tindak kejahatan maupun pengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Prestasi Sebagai Bonus
Melihat kesungguhan, disiplin dan konsistensi anggota polri dalam melatih dirinya dengan berolahraga, adalah wajar bila beberapa personel Polri bisa meraih berbagai prestasi di luar fungsi kepolisiannya. Rajin berlatih dan konsisten adalah kunci keberhasilan setiap anggota.
Sekali lagi, hasil akhir atau prestasi tidak pernah menghianati kerja keras dan pengorbanan setiap anggota Polri. Kalau pun mereka berhasil di berbagai ajang kompetisi olah raga, itu merupakan bonus yang layak diperoleh mengingat kerja keras dalam tugas keseharian pun menuntut kesigapan setiap saat dalam melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat. (SAF).
keren juga!
Alhamdulillah juara!