Jakarta, CNN Indonesia — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris di wilayah Bogor, Jawa Barat pada Senin (14/6) kemarin.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa terduga teroris itu merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
“Iya, satu orang terduga teroris jaringan JAD,” kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Selasa (15/6).
Ramadhan mengatakan bahwa Densus 88 masih mendalami pemeriksaan terduga teroris berinisial KD alias AA yang ditangkap itu.
Dia juga belum dapat menuturkan lebih lanjut mengenai proses penangkapan atau keterlibatan terduga teroris tersebut. Menurutnya, penangkapan itu merupakan bentuk pengembangan dari penangkapan teroris sebelumnya.
“Ada kaitannya dengan penangkapan teroris sebelumnya. Nanti akan dirilis pak Karopenmas lengkapnya,” tambah dia.
JAD sendiri merupakan kelompok teroris yang berafiliasi langsung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka terlibat dalam sejumlah aksi pengeboman di wilayah Indonesia. Misalnya terakhir ialah bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar pada 2021 ini.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar menyatakan aparat penegak hukum telah menangkap ratusan pelaku terorisme sejak Januari hingga Mei 2021 dari berbagai jaringan.
Boy merinci, 216 pelaku terorisme itu di antaranya sebanyak 71 orang merupakan anggota terkait jaringan Jamaah Al-Islamiyah.
Kemudian, 144 lainnya merupakan anggota Jamaah Ansharut Daulah, serta satu orang lainnya merupakan deportan dari luar negeri.
“Aparat penegak hukum masih melakukan upaya-upaya yg bersifat operasi penegakan hukum terkait tindak pidana terorisme. Sehingga terdata dari Januari hingga Mei 2021 terdapat 216 orang (ditangkap),” kata Boy saat rapat bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Kamis (27/5).
(mjo/psp)