Jakarta – Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri menghimbau seluruh rumah sakit RS Bhayangkara untuk menjadikan tenda barak menjadi tempat rumah sakit lapangan. Hal itu untuk menanpung warga yang menjadi korban pengungsian akibat terdampak banjir.
Kapusdokkes Polri Brigjen Musyafak menjelaskan ada 52 RS Bhayangkara tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Beliau ingin dengan menyulap tenda barak menjadi rumah sakit lapangan, dapat cepat memberikan bantuan medis untuk para pengungsi terdampak banjir.
“Yang sudah mendirikan rumah sakit lapangan itu RS Bhayangkara Tingkat III Wahyu Tutuko Bojonegoro. Saya imbau (RS Bhayangkara se-Indonesia) untuk mendirikan rumah sakit lapangan sederhana sebagaimana yang sudah dibuat Bojonegoro,” kata Brigjen Musyafak, Rabu (8/1/2020).
Brigjen Musyafak mengatakan rumah sakit lapangan itu dibuat untuk mengakomodir perbantuan medis para pengungsi terdampak banjir. Rumah sakit lapangan ini juga difasilitasi dengan peralatan medis lengkap layaknya rumah sakit umum.
“Kita siagakan juga dokter anestesi, dokter bedah, dokter penyakit dalam. Harus ada dokter ahlinya di samping dokter umum dan perawat,” ucap Brigjen Musyafak.
Rumah sakit lapangan tak hanya didirikan di lapangan RS Bhayangkara, tetapi bisa juga didirikan di dekat lokasi bencana. Sebab, masyarakat yang terdampak banjir biasanya mengalami masalah kesehatan seperti gatal-gatal, demam, dan masalah pencernaan.