Makassar –
Dua terduga teroris M Rizaldi (44) dan Sanjai Ajis (22) di Makassar ditembak mati lantaran melawan pakai parang dan senapan saat akan ditangkap Densus 88 Mabes Polri. Keduanya diketahui berstatus mertua dan menantu.
“Melakukan perlawanan masing-masing menggunakan senjata tajam jenis parang dan senapan angin PCP,” kata Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam kepada wartawan di Makassar, Rabu (6/1/2021).
Jenazah keduanya sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Makassar untuk proses autopsi. Sementara itu, di rumah Rizaldi, aparat menyita berbagai barang bukti.
“Yang diamankan saat ini beberapa senjata tajam parang, kemudian juga senjata PCP, busur panah, dan beberapa dokumen lainnya,” sebut Merdisyam.
Irjen Merdisyam juga mengatakan Densus 88 Mabes Polri sudah lama mengintai kediaman Rizaldi, yang selama ini kerap dijadikan tempat pengajian dan kajian.
Kedua terduga teroris juga disebut sempat akan ke Suriah lantaran telah berbaiat kepada ISIS.
“Tahun 2016 bersama keluarga hijrah atau bermaksud bergabung dengan organisasi ISIS di Suriah tapi dapat digagalkan di Bandara Soeta,” kata Merdisyam.
Diberitakan sebelumnya, aparat gabungan Densus 88 Mabes Polri dibantu Polda Sulsel dan Polrestabes Makassar menangkap total 20 orang terduga teroris secara serentak di Makassar hari ini. Khusus untuk Rizaldi dan Sanjai, keduanya disebut terlibat aksi teror pengeboman gereja di Jolo, Filipina.
“Kemudian juga terlibat dalam pengiriman dana kepada pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo, Filipina, di mana pelaku merupakan kelompok jemaah Vila Mutiara,” pungkas Merdisyam.
(hmw/nvl)